Follow Us

Kisah Gamer Bandel Lulus S1 UI Cuma 3 Tahun dengan Predikat Cum Laude

Alvin Bahar - Rabu, 31 Agustus 2016 | 11:15
Richard Henokh Kurniawan
Alvin Bahar

Richard Henokh Kurniawan

Gamer bernama Richard Henokh Kurniawan ini nggak pernah bermimpi bisa lulus dalam waktu tiga tahun dari jurusan Ilmu Komputer di Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI dengan predikat cum laude. Ia lulus dengan IPK 3.83.

Richard adalah putra dari Basuki Kurniawan, pengusaha di bisnis furnitur dan properti. Basuki pemilik PT Indoexim International dan PT Rivela International. Tapi, Richard nggak dimanjain sang ayah. Richard kecil merupakan "penggila" game. Namun kedua orangtuanya nggak pernah membelikan dia PlayStation meski dia suka bermain PlayStation.

Buat bermain PlayStation, Richard harus pergi ke rumah temannya. Richard kecil tumbuh di lingkungan yang penuh optimisme. Sikap itu itu dibangun oleh Basuki dan istrinya, Theresianawati.

"Mama pernah cerita, waktu saya dalam kandungan, mama masih jualan mie ayam di pinggir jalan. Itu buat nopang hidup dan sambilan," cerita Richard kepada Kompas.com di kampus UI, Senin (28/8).

Saat itu, kata dia, ayahnya masih bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan. Lalu ayahnya ngerintis usaha furnitur dan properti. Kehidupan keluarganya pun mulai berubah.

Meski hidup di lingkungan yang penuh optimisme, Richard kecil nggak melulu patuh. Ia tergolong anak bandel. Ketika masih sekolah dasar, banyak waktunya dihabiskan untuk bermain game di komputer atau laptop.

Richard bercerita, dirinya kecanduan dengan game sejak kelas empat SD hingga jelang lulus dari sekolah menengah pertama (SMP). Nggak heran, kalo Richard kerap jadi sasaran kemarahan ibunya. Sang ibu berusaha dengan segala cara ngejauhin dirinya dari laptop agar nggak melulu bermain.

"Dulu sampai laptop diumpetin mama karena saya kecanduan (game) banget," kenang Richard.

Baca Juga: Masih Ada Jalan Masuk Universitas Indonesia

Kecanduan Richard diakuinya sampai tingkat akut. Saat SMP, Richard lebih banyak menghabiskan waktu bermain game online selepas sekolah. Sementara untuk belajar, Richard ngaku kalau hanya disuruh atau dipaksa ibunya!

Gara-gara itu, Richard dan ibunya sering berantem. Hingga akhirnya ayahnya menyarankan dia untuk masuk ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah.

"Saya sering kecanduan game dan berantem sama mama. Akhirnya papa sarankan masuk SMA Taruna Nusantara, karena untuk jauhkan dari kecanduan game, juga menghindari debat sama mama," ungkap Richard.

Bak gayung bersambut, Richard tertarik juga masuk SMA Taruna Nusantara. Selain ngikutin kemauan sang ayah, ia juga mengaku ingin menjadi pribadi lebih baik. Tapi bisa nggak ya? Cek deh halaman berikutnya!

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest