Follow Us

Waduh, Surat Palsu Lin Dan-Chong Wei jadi Viral

- Senin, 22 Agustus 2016 | 07:45
Lin Dan dan Lee Chong Wei
Hai Online

Lin Dan dan Lee Chong Wei

Surat Palsu Lin Dan-Chong Wei jadi Viral

Pelajaran dari kisah dua pebulu tangkis tunggal putra dunia, Lee Chong Wei (Malaysia) dan Lin Dan (China) adalah jangan mudah percaya dengan cerita yang tersebar di media sosial. Kalau tidak teliti, kamu bisa menyesal karena kabar hoax, begitu pun dengan surat palsu yang tersebar ini!

Yap, belum lama ini kisah rivalitas pebulu tangkis tunggal putra dunia, Lee Chong Wei (Malaysia) dan Lin Dan (China) tersebar karena surat mereka diketahui publik. Dalam salah satu petikan suratnya, seperti dilansir Kompas.com, Senin (22/8), Lin Dan menyebut dirinya dan Lee seperti kisah Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Surat ini kemudian menjadi viral di dunia maya, bahkan telah mendapatkan 11.000 likes dan 15.000 kali dibagikan. Sayangnya, dari hasil penelusuran New Straits Times, surat itu ternyata palsu alias hoax.

"Ini hanya fiksi, teman-teman," tulis Ruey Ping di Facebook seperti dilansir dari New Straits Times.

Surat itu karangan sejumlah fans yang melakukan pengandaian terkait bagaimana isi surat Lin Dan ke Lee Chong Wei, dan begitu pula sebaliknya.

Berikut ini sebagian kutipan isi surat Lin Dan dan balasan Lee Chong Wei yang telah menjadi viral di media sosial tersebut:

"Momen saat kamu melempar raket sambil melompat tinggi dan tersenyum setelah mengalahkan saya, membuat saya sangat senang. Kita berdua sudah saling kenal selama 16 tahun. Saat itu, kita masih menjadi pionir, sedangkan Taufik Hidayat dan Peter Gade masih bersaing. Kita bukan siapa-siapa.

Kita berdua sudah pernah melalui banyak kekalahan dan kemenangan. Tetapi, saya sedikit beruntung karena sering menang dalam turnamen besar. Kamu merupakan pemain yang memiliki rasa tanggung jawab lebih besar daripada saya dan kita berdua berjuang dengan keringat serta semangat kita sendiri.

Kita seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi di mana kehadiran satu sama lain mewakili persaingan yang abadi. Tanpa disadari, di sini kita bertemu pada Olimpiade Rio yang merupakan Olimpiade keempat kita.

Pada pertandingan ke-37, kita bertemu dan saya kalah dari kamu. Jujur saya tidak menyesal. Kamu rival terbesar saya dan saya rela dikalahkan kamu. Saat saya memeluk kamu, saya benar-benar merasa semua yang terjadi selama 16 tahun terakhir seperti mimpi.

Balasan Lee

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest