Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mendikbud: Jangan Galau Sama Istilah Full Day School

- Selasa, 09 Agustus 2016 | 08:45
Suasana preskon media bareng Mendikbud yang baru
Hai Online

Suasana preskon media bareng Mendikbud yang baru

Ramai-ramai membahas soal seharian belajar di sekolah atau yang lebih tren diistilahkan sebagai Full Day School, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy akhirnya mau menjelaskan apa itu model pendidikan full day school yang digagaskannya.

Dalam pertemuan dengan media di Restoran Batik Kuring, Jalan Widya Chandra V, LOT 21, di Kawasan SCBD, Jakarta pada Selasa (9/8) siang ini, menteri baru tersebut menyampaikan duduk permasalahan "Full Day School" yang katanya baru sekadar wacana.

Untuk itu, ia meminta agar masyarakat tidak terlalu sibuk beramai-ramai alias galau membahas soal full day school.

"Sebetulnya tidak otomatis namanya full day school. Saya ini kan pembantu presiden, saya cuma melaksanakan visi presiden yang mana visi presiden itu tertuang dalam Nawacita. Dalam Nawacita ada program pendidikan karakter," kata Mendikbud Muhadjir Effendy yang menerjemahl buku Visi Misi dan Program Aksi Jokowi Jusuf Kalla 2014.

Dalam buku Nawacita itu dibahas 18 butir pendidikan budi pekerti dan karakter yang ditekankan untuk pendidikan di lever dasar, yaitu sekolah dasar dan pendidikan menengah pertama.

"Perlu adanya pendidikan karakter, budi pekerti yang ditekankan pada pendidikan dasar. NantinyaSekolah Dasar akan mendapat 70 persen untuk pendidikan karakter, 30 persennyauntuk pengetahuan umum. Sedangkan SMP dapat 60 persen pendidikan karakter sisanya pengetahuan umum," katanya lagi.

Melihat porsi pendidikan karakter yang lebih besar itu, pihaknya mencari cara bagaimana mengimplementasikan visi dalam Nawacita tersebut.

"Saya menerjemahkan visi beliau (presiden.red), sehingga kami mencari cara bagaimana mengimplementasikan apa yang tertuang dalam Nawacita, yaitu soal jujur, toleransi, religius, kreatif, mandiri, demokratis dan cinta tanah air dan lainnya. Tidak mungkin semua disisipkan dalam mata pelajaran, makanya saya butuh tambahan waktu untuk siswa SD dan SMP tercetuslah ide tersebut," jelasnya panjang lebar.

Baca: Mendikbud Tidak Setuju Istilah Full Day School

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x