Follow Us

Sempat 8 Tahun Dibantu Lembaga Turki, Sekolah Kharisma Bangsa Tetap Sekolah Indonesia

Rizki Ramadan - Selasa, 02 Agustus 2016 | 02:11
sekolah Kharisma Bangsa
Rizki Ramadan

sekolah Kharisma Bangsa

Gara-gara kudeta Turki, ada sembilan sekolah di Indonesia yang diminta ditutup oleh pemerintah Turki. Alasannya, sekolah tersebut diduga punya kaitan sama Organisasi Teroris Fethullah (FETO).

Salah satu sekolah tersebut adalah sekolah Kharisma Bangsa, yang beralamat di Jalan Terbang Layang No.21, Pondok Cabe, Tangerang Selatan ini sudah berdiri sejak April 2006.

Disebut sebagai sekolah Turki, Kepala Sekolah Kharisma Bangsa, Sutirto membantah. Ia menegaskan bahwa izin sekolah Kharisma Bangsa dipegang oleh yayasan Indonesia, yaitu Yayasan Kharisma Bangsa. Manajemen sepenuhnya dipegang oleh orang Indonesia.

Sekolah tingkat SD-SMA ini memang pernah punya hubungan dengan organisasi di Turki sana sejak awal sekolah berdiri, namun kerja sama itu sudah berakhir pada 2014 lalu. Organisasi itu, Asosiasi Solidaritas Sosial dan Ekonomi Negara-negara Pasifik (PASIAD), dikaitkan dengan FETO.

Disebut Kompas.com, kerja sama tersebut berakhir setelah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menertibkan sekolah berstandar internasional. Karena PASIAD bukan lembaga pendidikan, maka kerja sama dihentikan pihak sekolah. Sekarang, sejak Juli 2015, Kharisma Bangsa menjalin kerja samanya dengan Amity College dari Australia.

Dari kerja samanya dengan PASIAD, Sutirto mengatakan, sekolah dengan sistem bilingual—Indonesia dan Inggris—ini mendapat dukungan tenaga guru dari Turki. Dari 15 guru warga asing yang ada, 8 di antaranya berkewarganegaraan Turki. Sementara lainnya dari Amerika, Eropa dan Filipina.

"Mereka sudah lama mengajar di sini. Ada yang tiga tahun, dua tahun, banyak. Kami juga sudah mengenal dan bergaul dengan baik dengan mereka. Mereka tidak ada hubungannya dengan Fethullah Gulen, " kata Sutirto dikutip Warta Kota

Setelah kerja sama dengan PASIAD berakhir, kedelapan guru tersebut lanjut direkrut oleh pihak sekolah. "Setelah kerjasama dengan Pasiad berakhir 2014, maka guru dari Turki rekrutan Pasiad ini, kita pilih yang kapabilitasnya tepat dan memenuhi syarat," lanjut Sutirto

Nama sekolah yang mengunggulkan pendidikan sains ini tak jarang muncul sebagai pemenang di ajang kompetisi akademik. Olimpiade Sains Nasional 2016 kemarin contohnya, tim SMA Kharisma Bangsa meraih 1 medali emas, 3 medali perak, dan 4 perunggu. Sementara tim SMP Kharisma Bangsa meraih 1 perak. Di ajang kelas internasional, sekolah Kharisma Bangsa juga beberapa kali meraih prestasi. Contohnya, medali emas di International Biology Olympiad di Aarhus, Denmark 2015 lalu, dan medali perunggu di Science Project Olympiad MOSTRATEC 2015 di Porto Alegre Brazilia.

Editor : Hai Online

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest