Apa itu Brexit yang lagi rame banget diomongin?
Brexit adalah singkatan dari British Exit, di mana masa depan Inggris dalam keanggotaan Uni Eropa akan ditentukan. Rakyat Inggris, lewat referendum, akan memilih apakah negeri pulau itu akan tetap menjadi bagian dari Uni Eropa atau keluar dari pakta ekonomi tersebut. Setelah para warganya melakukan voting, Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa.
Apa sih yang bikin Inggris mau keluar dari Uni Eropa?
Awalnya ketika beberapa negara Eropa seperti Jerman Barat, Perancis dan empat negara lainnya membuat sebuah pakta kerja sama yang dinamakan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) pada 1957. Dalam perkembangannya, organisasi ini menjadi Uni Eropa pada 1993 dengan 28 negara anggota dan total 500 juta jiwa warga yang tersebar dari Irlandia hingga Yunani.
Uni Eropa ini bukan lagi sebuah organisasi, namun sebuah "negara baru" lengkap dengan parlemen, bank sentral, undang-undang hingga mata uang bersama. Sejauh ini 19 negara anggota menggunakan euro sebagai mata uang resmi.
Jadi kalo kamu tinggal di Inggris, jalan-jalan ke Prancis itu sama kayak pergi dari Jakarta ke Bogor.
Inggris bergabung dengan Uni Eropa pada 1973, tetapi banyak warga negeri itu merasa pada dasarnya mereka berbeda dengan para negeri tetangga di Eropa daratan. Sehingga meski menjadi anggota Uni Eropa, banyak kalangan di Inggris sudah lama merasa bahwa negeri itu seharusnya keluar dari pakta ekonomi tersebut.
Kompas.com cerita, saat mereka berkunjung ke kota London belum lama ini, banyak warga sudah memajang pilihannya di jendela rumah mereka.
Di berbagai rumah di dalam kota London, banyak yang memajang plakat bertuliskan “I’m in” yang artinya mereka ingin Inggris tetap menjadi anggota Uni Eropa.
Sedangkan di luar kota London, kata “No” atau memilih keluar dari Uni Eropa agaknya lebih mendominasi.
Brexit ini berpengaruh besar sama ekonomi dunia. London adalah benar-benar kota kosmopolitan, hampir semua ras dan bangsa ada di ibu kota Inggris itu. "Di London ada sekitar 500.000 orang Perancis, sebaliknya di Paris hanya ada 16.000 orang Inggris. Artinya, roda perekonomian memang ada di sini (Inggris)," kata Anton Alifandi, mantan jurnalis yang kini tinggal di London.