M83 sukses menuntaskan konsernya di tanah air pada Sabtu (21/5) malam di Lapangan D Senayan, Jakarta. Unit synthpop asal Perancis ini menjadi jawaban dari kegundahan para penikmat musik elektronik di Indonesia, khususnya mereka yang mengikuti M83 sedari dulu.
Konser yang diselenggarakan oleh kiosPLAY ini adalah konser kedua setelah sebelumnya sukses menggetarkan Parkir Selatan Senayan, Jakarta dengan menghadirkan Tame Impala. Konser M83 ini menjadi ‘bom’ kedua yang dilepaskan oleh promotor tersebut, dengan harapan konsernya akan sepecah band asal Australia tersebut.
Nggak tanggung-tanggung, Bottlesmoker pun digaet sebagain band pembuka konser M83 yang membuat malam tersebut dibuat benar-benar full electronic. Duo elektronik asal Bandung ini memainkan perannya sebagai supporting act dengan beraksi selama satu jam penuh.
Sesudah Bottlesmoker turun panggung, giliran sang bintang utama, M83 unjuk gigi. Tampil selama kurang lebih dua jam, Anthony Gonzalez dan kawan-kawan sukses membawakan total 18 lagu yang disambut dengan riuh rendah penonton yang hadir. Secara aksi panggung dan output suara serta lighting, konser ini bisa dibilang oke. Sayangnya, ada beberapa faktor yang membuat konser M83 menjadi berakhir antiklimaks dan nggak ‘ngena’ menurut HAI.
Yuk, cekidot apa aja sih faktor-faktor tersebut. Baca Konser “ketoprak” ala M83