Dibesarkan dengan bacaan macam komik-komik superhero mungkin bikin kita bertanya-tanya, kenapa sih mereka pake underwear di luar kostumnya? Kenapa juga nggak pakai underwear dengan cara yang normal-normal aja. Di dalam pakaian, gitu kan?
Nah ternyata, ada beberapa teori yang udah pernah menjawab pertanyaan ini. Ada yang bilang, underwear mereka dipakai di luar, gara-gara terinspirasi dari pemain sirkus dan juga pegulat. Ada juga teori lain yang bilang kalau para superhero itu nggak pernah diajarin cara menggunakan celana dalam yang benar, sehingga menggunakannya di luar. Namun benarkah demikian?
Kabarnya, menurut sebuah artikel yang dilansir oleh Indiatoday, ada penjelasan lain yang lebih singkat dan masuk akal. Jadi menurut artikel tersebut, penyebab para superhero menggunakan underwear di luar adalah karena permasalahan warna gradasi percetakan pada masa itu. Loh kok lari ke situ segala?
Well, jenis bacaan novel grafis alias komik ini awalnya terkenal di tahun 1930-an. Waktu itu, percetakan berwarna masih merupakan teknologi yang baru dan belum sempurna. Di samping itu, novel grafis pun masih belum dianggap sebagai bentuk seni yang serius, dan dibikin cuma untuk dinikmati anak kecil. Harga komik yang juga masih rendah itu nggak memungkinkan hadirnya kualitas percetakan warna yang bagus juga. Malah, kadang-kadang isi komiknya masih hitam putih dan cuma cover-nya aja yang berwarna. Intinya, masih belum full color dan seadanya banget, lah!
Terus sebagai improvisasi, penerbit novel grafis itu kemudian mencoba menerapkan empat warna berbeda untuk mencetak produknya. Maka, hanya ada 4 warna dalam berbagai karakter superhero. Superman dengan warna merah, biru, kuning, dan hitam. Batman dengan abu-abu, biru, kuning, dan hitam. Serta Wonder Woman dengan warna merah, biru, kuning, serta putih.
Masalahnya, percetakan pada masa itu nggak memungkinkan adanya gradasi warna dan meskipun udah ada perkembangan di ranah teknologi, novel grafis tetap nggak bisa menggunakan teknik gradasi karena berbiaya mahal.
Maka dari itu, digunakanlah teknik pengarsiran untuk menunjukan area gambar yang lebih gelap, di mana teknik itu juga menjadi cara yang paling ampuh untuk menegaskan gradasi warna di novel grafis hingga sekarang. Masalah lain, sejak novel grafis udah mulai full color, pencetakan yang terus berulang malahan bisa mengganggu pewarnaan itu sendiri. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, teknik pengarsiran lantas digunakan lagi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Gara-gara hanya ada 4 warna plus teknik pengarsiran yang digunakan seadanya untuk menutupi beberapa area pewarnaan karakter superhero, karakter-karakter itu jadinya punya bagian tubuh yang nggak bisa dibedakan.
Penggunaan underwear di luar lantas menjadi cara yang paling mudah untuk tetap membuat karakter superhero itu tampil stand out alias menonjol. Solusi yang lumayan cerdas sih rasanya, karena ternyata penemuan ini yang membuat karakter superhero dengan celana dalam di luar menjadi terasa sangat ikonik.
Meski ada juga superhero yang nggak tampil dengan celana dalam di luar, nyatanya garis-garis yang digunakan buat menggambar dan mencetak novel grafis mereka tetap berusaha menonjolkan area berlindung “si adik”. Misalnya aja, Spiderman, Iron Man, Flash, dan juga Green Lantern.
So, intinya, area vital itu harus banget ditonjolkan, biar karakternya bisa stand out gitu ya? Hmm…Bisa…bisa…
Baca Juga