Seorang introvert akan membiarkan kesalahan begitu saja bahkan tidak mengatakan kepada orang yang bersangkutan, berbeda dengan ekstrover yang lebih teliti dan sangat peka terhadap kesalahan sehingga mereka biasanya berani mengatakan kalau itu salah ya salah.
Nah, kalau kamu seorang introvert alias suka memendam rasa dan pikiran sendiri dan tidak mengutarakannya kepada orang lain, bisa jadi kamu nggak bakal suka sama hasil penelitian ini. Pasalnya, sebuah studi baru yang dilakukan oleh University of Michigan, mengungkap, orang-orang introver cenderung suka melakukan kesalahan dalam tata bahasa, baik penulisan, atau tipografi. Kita lebih mengenalnya dengan sering typo.
Penelitian ini melibatkan 83 peserta dimana peserta diminta membaca e-mail balasan iklan kepada Housemate. Setiap e-mail dirancang berbeda. Beberapa ada yang tidak mengandung kesalahan sama sekali. Sementara, yang lain mengandung kesalahan (typo) yang ditemui dalam kehidupan sehari hari.
Kemudian, peneliti membagi menjadi tiga kuesioner. Kuesioner pertama digunakan untuk memperoleh informasi demografis atau perilaku dari peserta, seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, jumlah teks per hari, waktu yang dihabiskan dalam membaca, pentingnya tata bahasa, dan sebagainya.
Kedua, melakukan survei dengan memberikan 44 indeks pertanyaan melalui Big Five Personality (BFI). Indeks ini bertujuan untuk mempertimbangkan beberapa faktor, seperti kecermatan, ekstraversi (tipe kepribadian seseorang yang minatnya lebih mengarah ke luar dan fenomena sosial daripada terhadap dirinya dan pengalamannya sendiri.KBBI), neurotisme (kerja saraf), agreeability, dan keterbukaan. Baca: 5 Cowok Introver yang Super Sukses
Ketiga, meminta peserta mengisi kuesioner singkat yang disebut skala Housemate, dimana peserta harus menilai si penulis e-mail, di antaranya keramahan, kemiripan dengan diri sendiri, kecerdasan, kepercayaan, disukai, dan kecermatan. Penilaian tersebut dimulai dari angka satu hingga tujuh yang berarti sangat tidak setuju.
Selain itu, para peserta juga ditanya apakah mereka melihat ada kesalahan tata bahasa dan penulisan dalam e-mail dan bagaimana hal itu mempengaruhi mereka.
Ternyata, kesalahan itu mendapat tanggapan bervariasi, mulai dari tidak peduli dengan kesalahan hingga sangat terganggu.
Hasil penelitian tersebut menemukan, peserta dengan kepribadian ekstrover cenderung memiliki kesalahan lebih sedikit dibandingkan kepribadian introver. Kepribadian ekstrover lebih teliti dan sangat peka terhadap kesalahan.
Ini merupakan studi yang pertama yang menunjukkan bagaimana ciri kepribadian atau perilaku yang melekat dapat mempengaruhi interpretasi seseorang tentang bahasa. Selain itu, penelitian ini juga merupakan contoh bagaimana orang menilai orang lain secara sosial.
Sumber: Techtimes.com/intisari