Alberthiene Endah (AE) mengangkat kisah nyata Aprie Angeline dalam buku terbarunya berjudul Satu Lentera Seribu Cahaya. Buku ini mengisahkan anak muda galau yang nyatanya bisa sukses di usia muda.
Mahasiswa kedokteran Universitas ternama itu nyaris mengambil langkah bunuh diri karena terbebani mata kuliah yang berat. Angel, begitu sapaan akrabnya. Namanya seperti sesosok malaikat, meski begitu dalam kenyataan hidup ia cuma mahasiswa biasa yang di tahun kedua menyadari kalau sebenanrnya ia salah jurusan.
Orangtua Angel menginginkannya masuk Jurusan Kedokteran tersebut biar ketika pulang ke daerah asalnya ia bisa menjadi dokter hebat di Sorong, Papua. Keadaan itu membuatnya terpuruk, jalannya jadi suram. Angel yang masih muda akhirnya masuk dalam kelompok ababil, galau, dan depresi hebat.
Ia berontak. Dalam kondisi kritis antara hidup dan mati. Malaikat kecil membisikinya dengan halus, ia harus jujur pada dirinya sendiri. Buat apa kuliah di jurusan yang hatinya tidak ada di sana? Jurusan yang salah. Karena itu, Angel di tengah-tengah kegalauan ia mencari jalannya sendiri.
"Waktu itu depresi. Mau bunuh diri. Mau menenggak obat nyamuk aja rasanya," kenang Angel saat membagikan kisah suramnya, pada Kamis (22/1) lalu. Namun, semua itu gagal. Ia ingat lagi mimpi-mimpinya.
Singkatnya, Aprie Angeline yang tadinya mengaku mahasiswa biasa, kini ia sudah menemukan jalan cahaya yang menunjukkannya untuk berbisnis online shop. Dengan kerja keras, ia pun sanggup membuktikan kepada diri dan keluarga kalau ia sukses dan berpenghasilan ratusan juta rupiah.
"Jangan pernah menyerah, berdoa, dan lakukan," ucapnya lagi di acara peluncuran buku tentang dirinya berjudul Satu Lentera Seribu Cahaya. Buku ini ditulis Alberthiene Endah (AE) yang pernah dengan sukses menuliskan kisah Merry Ria, Mimpi Sejuta Dollar. Meski sudah banyak menulis kisah sukses orang-orang hebat mulai dari pejabat sampai anak muda sukses,AE mengaku setiap buku yang ditulisnya didalami langsung di hadapan sosok sukses yang diangkatnya dalam tulisan panjang.
"Saya fokus dua bulan garap Angel dan nggak main dulu. Jadi saya memanfaatkan waktu itu, yang lain berlibur saya menuliskan dia," tutur penggemar Anjing ini di acara tersebut di Kinokuniya, Jakarta.
Diterbitkan Gramedia Pustaka Utama, buku Satu Lentera Seribu Cahaya ini memang ditujukan untuk anak muda agar terinspirasi dengan kisah perjuangan anak-anak muda yang meraih suksesnya di usia muda. Angel sudah membuktikannya. Meski galau di awal, ia bisa bersenang-senang kemudian.
Disebutkan Angel, ia pernah mengalami kegagalan dalam berbisnis online. "Sekali dua kali gagal sampai dengan kelima saya masih belum mendapat keuntjngan, namun di bisnis yang keenam, baru saya bisa menang," ucapnya.
Angel nggak tahu cara berbisnis online, tapi ia mau belajar dan berjuang. Ia pun mencari informasi dengan apa yang menjadi passionnya. Jauh dari darah, ia masuk sekolah hukum, dan senang dengan fenomena jual beli online.
"Saya nggak banyak tahu, tapi saya minta bimbingan, nggak bosan nanya, dan ada yang siap menjawab pertanyaan saya soal strategi berjualan online. Pertama kali, saya hanya dapat keuntungan 3 juta, lalu 6 juta sampai 9 juta dan saya mulai berani punya produk sendiri. Smapai sekarang omset perbulan saya seratusan juta," katanya bangga bisa sukses dengan kejujuran hatinya.
Bagaimana dengan orangtua Angel? Tahu berpindah jurusan dan kampus, serta memilih untuk berbisnis online apakah orangtuanya berbahagia? Semua perjalananan lengkap Angel ada di buku setebal 271 halaman tersebut.
Selamat membaca!