Follow Us

Hindari 5 Hal Ini Saat Seleksi Pertukaran Pelajar!

Rizki Ramadan - Senin, 04 April 2016 | 12:13
pendaftaran pertukaran pelajar
Rizki Ramadan

pendaftaran pertukaran pelajar

Dari tahun ke tahun, AFS selalu menerima banyak sekali peserta yang pengen mencoba mengikuti program pertukaran pelajar. Tahun lalu aja total ada 960 peserta. Tahun ini, di 20 Maret saja, masih 2 minggu jelang pendaftaran ditutup, sudah ada sekitar 500 peserta yang daftar.

Jumlah kuotanya yang sedikit, bikin seleksi pertukaran pelajar AFS jadi super ketat. Bahkan disebutkan, seleksi AFS di Indonesia termasuk yang paling ketat. So, biar kita bisa maksimal dalam mempersiapkan diri, perhatikan nih, hal-hal yang perlu kamu hindari saat tes seleksi biar makin mantap lolos dari tiga tahap seleksinya.

1. Kurang Update!

Yap, di tes tahap pertama, ada tes pengetahuan umum, dan bahasa Inggris. Nah, di bagian pengetahuan umum itu nyatanya banyak yang kecele. Soal-soal seputar kabar terkini, banyak yang nggak tahu.

“Materi pengetahuan umum ini bukan sesuatu yang bisa dihapal, peserta memang harus mengikutinya. Makanya harus banyak baca koran. Biar bisa banyak tahu hot issue,” cerita Chico A.E. Hindarto, Chapter President, Bina Antarbudaya, lembaga penyalur program pertukaran pelajar.

2. Tulisan Di Esai Nggak Teratur

Nyatanya bukan cuma kesesuaian tema dan bobot bahasan saja yang perlu kita perhatikan, tetapi juga cara kita menyampaikan uneg-uneg melalui tulisan. Pasalnya, banyak tuh, peserta yang nulis dengan bahasa gaul sehari-hari.

“Banyak yang pakai bahasa yang nggak resmi, alur dan cara penulisannya kurang diperhatikan, dan bahkan ada juga yang malah curhat di esainya,” ujar kakak berkaca mata ini

3. Ikut Cuma Karena Disuruh Orangtua Tahap kedua seleksi adalah wawancara. Nah, di tahap wawancara kepribadian, peserta bakal dicari tau apa motivasinya untuk ikut pertukaran pelajar ini.Pastikan kamu punya motivasi yang kuat, dan punya alasan yang emang bener-bener meyakinkan yang membuat kamu harus diberangkatkan.

“Banyak tuh yang mau ikut cuma gara-gara orangtua. Itu sih langsung kami coret namanya. Motivasi peserta harus jelas. Dia harus tau bagaimana kontribusinya buat negara dan lingkungan. Serta plus minus kepribadian dirinya,” masih dari Chico

4. Cara Komunikasi yang Kurang Efektif

Saat wawancara peserta akan diminta untuk bercerita dan berpendapat, dengan bahasa Inggris. Nah, menurut Chico, kita jangan terlalu fokus dengan penguasaan bahasa asingnya. Soalnya, ternyata itu bukan faktor utama.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest