Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pada Rabu (23/3) mengharapkan bantuan dana untuk menutupi kekurangan aksi Rio Haryanto di F1 bisa segera diselesaikan karena waktunya makin mepet. Dukungan dana promosi Pariwisata Indonesia melalui Kemenpar sangat diharapkan.
Imam terkejut ketika diberi informasi Kementerian Pariwisata kemungkinan besar hanya akan membantu kekurangan dana dukungan untuk Rio sekitar Rp 5 miliar-Rp 6 miliar.
"Masak, sih? Belum ada laporan ke sana. Jangan dong. Paling enggak, ya, Rp 50 miliar," ungkap Imam sambil menambahkan akan segera menelepon Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk menanyakan hal tersebut.
Kemenpar melalui Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana menyampaikan, Kemenpar memang sempat bertemu pihak Rio, serta membahas peluang dukungan dari Kemenpar.
"Ya, kami menyiapkan dana sekitar Rp 5 miliar-Rp 6 miliar, tetapi bagaimana penggunaannya, kami masih melakukan analisis. Misalnya, kami memanfaatkan mendukung Rio di pasar-pasar utama pariwisata, seperti Malaysia dan Jepang. Jadi, kami tidak bisa mendukung pada setiap race," kata Pitana.
Dia menambahkan, pihaknya harus menghitung dan menganalisis kegiatan-kegiatan apa saja yang efektif untuk promosi.
"Apakah melalui event di dalam negeri, Jakarta Marathon misalnya, ataukah mengikuti pameran atau bursa pariwisata di luar negeri, atau promosi melalui TV, cetak, online search engine dan seterusnya, ataukah melalui pendukung atlet yang bertanding," kata Pitana.
Deputi V Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengungkapkan, ia sudah mengetahui dukungan dana untuk Rio dari Kemenpar, dirasa kurang signifikan jika dibandingkan dengan kebutuhan dana Rio yang mencapai Rp 105 miliar.
Sebagimana diketahui, Rio masih berhutang jutaan Euro kepada timnya. Sebagai pay driver, Rio tidak bisa mengelak bahwa uang yang didapat dari sponsor utamanya, Pertamina baru dibayarkan 30 persen dari total yang dijanjikan.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, modal Rio menjadi pebalap F1 yang dicita-citakannya tidak murah dan mudah, ia harus mengawali kariernya dengan membayar 15 Juta Euro kepada Manor untuk mendukung riset dan mesinnya. Membayar saja tidak cukup, skill driver juga dipertimbangkan dengan sangat ketat. Ibunda Rio, Indah pennywati dan manajer Rio, Piers Hunnisett mengakui mereka masih harus bekerja keras menutupi hutang 7 juta Euro lagi atau Rp. 103,7 Miliar lagi.
Nah, dari 15 juta yang diminta, Keluarga Rio sudah membayar 3 juta euro (RP. 44,4 Miliar) untuk uang muka. Sementara Pertamina telah membayar 2 juta euro (Rp. 29,6 Miliar) dan masih akan menambah lagi 3 juta euro yang dibayarkan pada seri ketiga.
"Totalnya Pertamina membayar sekitar 30 persen dari yang harus dilunasi, sisanya masih belum," kata Indah.