Movistar Yamaha sudah dihadapkan pada persaingan intern antara kedua pebalap mereka, ketika MotoGP 2016 baru akan menjalani balapan pertama di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (20/3/2016).
Pada sesi latihan bebas keempat atau terakhir GP Qatar, Sabtu (19/3/2016), Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo sempat terlibat perselisihan.
Rossi menunjukkan kekesalan karena merasa Lorenzo telah menghambatnya saat melakukan putaran. Rossi melambaikan tangannya dengan kesal ke arah Lorenzo, dan keduanya kembali berselisih saat latihan start.
"Dia keluar dari pit tanpa melihat lintasan, dan ketika di tiba di tikungan 1, dia melambat, tetapi dia menutupi jalur," kata Rossi dalam jumpa pers setelah sesi kualifikasi.
"Masalahnya adalah ketika saya bertanya 'mengapa?' dan saya berharap dia akan meminta maaf, dia melihat saya dan seperti berkata 'apa yang kamu lakukan?'," ujar Rossi menambahkan.
Rossi mengaku bahwa hal ini mengingatkannya dengan kejadian pada sesi kualifikasi GP San Marino musim lalu.
"Ketika itu saya melakukan kesalahan yang sama. Dia sangat marah kepada saya dan mereka (Race Direction) memberi saya satu poin penalti. Namun, mereka tidak memberi dia satu poin penalti," kata Rossi.
"Saya tidak menghadap Race Direction dan mengatakan 'satu poin', tetapi saya melihat Mike Webb (Rece Director) di paddock, jadi saya berkata, 'mengapa satu poin untuk saya dan dia tidak!'. Saya tidak tahu mengapa, tetapi ini bukan masalah besar," tutur pebalap 37 tahun tersebut.
Satu poin penalti yang didapat di Misano tersebut punya efek besar pada balapan Rossi tahun lalu. Dengan tambahan tiga poin penalti yang didapat pada GP Malaysia, Rossi harus menjalani seri terakhir di Valencia dari posisi start paling belakang.
Rossi akhirnya kalah dalam perebutan gelar juara dunia setelah tertinggal lima poin dari Lorenzo pada akhir musim.
"Saya sudah kesal dengan apa yang terjadi tahun lalu! Sayangnya, itu tidak mengubah keadaan," ujarnya.