Lama nggak kedengeran kabarnya, Divide akhirnya kembali lagi lewat single baru berjudul Darah Biru. Lewat obrolan santai di sore hari, HAI berkesempatan buat ngobrol bareng dengan salah satu personil Divide, Uda (vokal), tentang berbagai isu dan kabar terbaru dari band post hardcore yang terbentuk sejak 2010 itu. Ini dia, 3 fakta tentang “kebangkitan” Divide di 2016 ini.
- Single “Terinspirasi” Drugs
Setelah terakhir kali merilis single Kingslayer pada April 2015 lalu, hampir berjelang setahun kemudia, tepatnya pada penghujung Januari 2016, band yang masih digawangi oleh Dhenaldi “Dendeng” Savirio (scream vokal),Danindra "Uda" Kamil (clean vokal), Kreshna "Bolo" Narendra (gitar), Willfred "Will" Nugroho (bas), Fikrie "Fik" Handoko (gitar), dan "Nicko" Rahmat Prabowo ini akhirnya merilis single baru yang berjudul Darah Biru.
Single anyar Divide ini cukup unik, karena musik yang mereka sajikan nggak “sekenceng” lagu-lagu terdahulu. Menurut Uda, hal ini dikarenakan Divide mencoba untuk memberikan warna baru dalam musik mereka.
“Secara garis besar, materi musik Divide nanti(album) akan dua ‘warna’. Musik yang keras masih ada, tapi musik yang lebih ‘santai’ juga ada,” jelas Uda.
“Soal lagu Darah Biru sendiri, lagu ini sebenarnya bercerita tentang drugs. Tepatnya, mereka yang menggunakan drugs nggak bisa berpikir jernih lagi. Mereka (pengguna drugs) bisa nekat ngelakuin hal apa aja, termasuk hingga mengkhinati teman-teman terdekatnya sendiri. Jadi, efek drugs itu yang paling kerasa bakal dilingkungan sekitarnya, bakal ngerugiin teman sampai keluarga terdekat. Kalau efek buruk drugs ke diri sendiri, silahkan ditanggung sendiri. Tapi, yang bahaya kalau sampai berdampak ke lingkungan sosial terdekatnya, mereka para pengguna drugs bakal kehilangan semuanya,” tambahnya.
Lirik Darah Biru sendiri ditulis oleh Dendeng, dan soal pemilihan judul Darah Biru, terinspirasi dari salah satu jenis drugs yang pernah ditonton oleh Divide di sebuah film. Drugs tersebut berwarna Biru.
- Rilis Album “Flashdisk” Akhir Maret
“Album kedua kami nanti bentuknya dalam format flashdisk. Kenapa flashdisk? Karena dulu waktu kami rilis album pertama, (The Sun, The Moon, Aan The Truth-RED), masih banyak yang nanya bagaimana cara memindahkan lagu yang ada di CD ke handphone. Kezel, gak? Hahaha...., Makanya, kami rilis dalam bentuk flashdisk untuk memudahkan mereka, sekaligus kan flashdisk itu masih bisa digunakan untuk tugas sekolah, kuliah, atau yang lainnya,” jelas Uda, yang sekarang tengah berjuang untuk menyelesaikan skripsinya semangat.
Uda juga menambahkan, kalau dalam flashdisk nanti bakal banyak “kejutan” yang sudah disiapkan oleh Divide. Yang jelas, flashdisk yang bakal dibanderol sekitar Rp. 100.000- itu nggak cuma berisi lagu Divide aja, bakal ada “bonus-bonus” lainnya.
- Launching Album, Tur, Hingga Membangkitkan Scene Post-Hardcore
“Rencananya akan ada beberapa kota, yang pertama bakal digelar di Jakarta, mungkins ekitar bulan April, dan yang pasti bakal ada aksi dari band-band post-hardcore lain yang juga sama-sama berjuang dengan Divide,” beber Uda.