"Kalau dipikir, aku harus bersaing dengan tiga aktris muda lainnya yang jauh lebih tua usianya buat mendapatkan peran tersebut. Dan itu berlaku buat film-film lainnya. Jadi, nggak heran, aku bisa ikutan audisi 20 kali selama seminggu," tambahnya.
Itu baru situasi kehidupannya di luar. Di dalam keluarganya sendiri, menjadi cewek satu-satunya di antara tiga kakak dan adiknya yang cowok bukan menjadi hal yang mudah untuk dijalani.
Chloe harus membalas saat dirinya ditindas atau justru membela saat salah satu adik atau kakaknya diganggu oleh orang lain. "Karena aku pikir, aku harus melawan stereotipe soal cewek itu selalu lemah. Dan aku yakin aku telah membuktikannya," tuturnya.
Berkat kerja kerasnya di usia dini serta kepercayaan diri yang tumbuh makin tebal, Chloe seakan anti banting saat dihadapkan dengan berbagai macam tantangan. Mulai dari adaptasi alur, penghafalan naskah film sampai penjiawaan karakter di depan kamera.
Jadi, mau apapun filmnya atau apapun perannya, it's a piece of cake buat Chloe. "Berada di industri film saat aku masih berusia 18 tahun adalah momen yang nggak bakal aku sia-siain deh. Karena, aku nggak harus bermain aman saja. Aku bisa banget main di sebuah film di mana karakterku harus berlari-lari di tengah hutan demi menyelamatkan keluarganya," pandangnya.
Jadi, jelas rasanya kalau Chloe Moretz sudah siap bersaing ketat dengan para aktris-aktris papan atas Hollywood lainnya. Sebut saja Jennifer Lawrence, Shailene Woodley, atau bahkan yang jauh lebih senior seperti Kiera Knightley.
Karena, kini, Chloe nggak lagi mikirin soal genre apa yang bakal dimainkannya. “Buat kedepannya, aku bakal mencari peran-peran atau kisah yang menurutku menarik tanpa membatasi apa sih genre-nya. Because, it’s always seems necessary buat aktris muda sepertiku,” tutup Chloe. Salut!