Intinya, banyak pembaca maupun mereka yang pernah magang di HAI terjun di dunia kreatif. Dunia yang kini lagi menarik perhatian dan bahkan sampai perlu ada kementeriannya. Inilah dunia bagi orang-orang yang pikirannya selalu terpicu untuk menciptakan hal-hal baru atau memperbaharui banyak hal dan kerap unik, berbeda.
Tentu para pengasuh HAI senang. Senang karena sedikit atau banyak, sudah ikut membantu audiensnya mencapai impiannya. Banyak atau sedikit ikut mempengaruhi pola pikir dan wawasan audiensnya. Pun kalau ditarik ke belakang (eh, kapan mendorong ke depan ya?) itu sejalan dengan semangat pengasuh HAI ketika pertama kali terbit.
Tau nggak kalau HAI itu adalah singkatan. Para pendirinya membuat akronim dari kata: Hibur, Asuh, Ilmu.
Spirit itu masih bergentayangan, hingga hari ini. Para pengelola Hai boleh berganti. Audiensnya dari waktu ke waktu boleh beda gaya beda tabiat. Pun, medium komunikasinya boleh bertambah dengan platform digital. Tetapi kesetiaan HAI menemani hari-hari para remaja Indonesia, nggak pernah surut. Dalam setiap persentuhan antara lo dan HAI selalu tersimpan harapan serta keyakinan: bahwa lo semua bakal menjadi sosok yang cool, confidence, creative dan mustinya ada unik-uniknya juga dong. (Ed Suhardy, Pemred HAI 2005-2009)