Alex: Sepertinya tidak. Trousdale Press hanya merupakan proyek iseng. Kebetulan kami dan Hoppus punya sisa lagu yang akhirnya kami rekam bersama. Kami beruda hanya ingin melakukan sesuatu yang berbeda. Tetapi untuk kami pasti spesial, tentunya karena adanya Mark Hoppus.
Jack: Yap, sangat menyenangkan bisa bekerja sama dengan idola kami, Mark Hoppus. Sejak Nothing Personalbisa dibilang kami punya hubungan yang cukup dekat dengannya. Proyek iseng yang sangat spesial.
Kalian juga berteman dengan Pete Wentz dan personil Good Charlotte. Seberapa dekat kalian dengan mereka?
Ryan : Kami cukup dekat dengan mereka. Hanya saja memang jarang bertemu karena kasibukan masing-masing. Pete Wentz, Joel dan Benjamin Madden adalah sosok yang memberikan kami pelajaran tersendiri mengenai dunia musik dunia. Mereka guru sekaligus sahabat bagi kami.
Bagaimana rasanya kini ATLsudah berkembang menjadi band yang dikenal di seluruh dunia.
Alex : Sangat menyenangkan! Nggak pernah terpikirkan jika hari ini kami dikenal banyak orang bahkan sampai ke Indonesia. Semuanya berjalan begitu cepat. Mendadak lagu kami disukai dan dinyanyikan banyak orang. Hal yang menakjubkan seekali untuk kami. Intinya, kami semua hanya mencoba untuk memberikan yang terbaik lewat musik ATL.
Seberapa jauh situs jejaring sosial mempengaruhi karir ATL?
Jack: Sangat berpengaruh! MySpace dan Twitter adalah dua di antaranya. Banyak yang mendengarkan lagu kami dari MySpace, dan banyak juga yang mencoba berinteraksi dan mekasa kami untuk datang menggelar konser lewat Twitter seperti para penggemar di Indonesia. Terima kasih untuk Twitter yang sudah membawa All Time Low ke Indonesia. Haha..
Sejauh ini, sudah berapa banyak pakaian dalam yang kalian dapat?
Alex : Silahkan jawab, Jack! Sudah sepatutnya kamu menjawab pertanyaan ini. Haha..
Jack: Ratusan? Ribuan.. apa mungkin jutaan? Yang pasti sudah banyak banget. Saya juga tidak tahu mengapa mereka melempar bra ke atas panggung. Tapi yang pasti bikin kami semua senang karena disukai cewek-cewek.
Apa yang pertama kali kalian lakukan ketika menerima tawaran untuk bermain di Indonesia?