Follow Us

Rugby Masuk Sekolah

Reza Naidra - Jumat, 03 April 2009 | 13:42
Rugby Masuk Sekolah
Reza Naidra

Rugby Masuk Sekolah

Saban Rabu malam, ada yang beda di Senayan. Sekilas banyak anak remaja yang berlarian dan terlihat seperti bermain sepakbola di lapangan ABC. Tapi kalo diperhatiin lagi, kok bolanya malah dibawa pake tangan ya? Dorong-dorongan pula.. Nah lho.. ada apa ya?

Selidik punya selidik mereka ternyata sedang latihan olahraga rugby. Olahraga yang bearsal dari Inggris ini emang udah masuk ke Indonesia lewat sebuah klub bernama Jakarta Banteng rugby Club.

Tepatnya tahun 2005, klub itu berdiri. Awalnya hanya sebuah kebiasaan yang dibawa oleh mahasiswa Indonesia yang baru lulus kuliah di Australia. Mereka berpikir, rasanya seru dan nggak masalah juga kalo rugby ini dimainkan oleh negeri sendiri. Pertama kali kumpulan ini diberi nama Indonesian Development Rugby tetapi akhirnya dirubah menjadi Jakarta Banteng Rugby Club.

Masuk Sekolah

Karena niat banget pengen ngembangin komunitas ini, promosi dilancarkan mulai dari sekolah, universitas dan pondok pesantren. Promosinya nggak cuma ngomong aja, sedikit-sedikit ada beberapa gerakan atau teknik yang diperagakan pas promosi secara langsung. Yang penting, pesan bahwa rugby itu nggak sekadar adu badan aja, harus sampe. Soalnya, tujuan olahraga ini intinya, menjunjung tinggi persaudaraan dan kebersamaan.

"Rugby memang identik dengan olahraga keras, tapi bukan itu yang sebenarnya kami tekankan di dalam permainan ini. Kerjasama dan kebersamaan terlihat dalam setiap serangan. Nggak ada yang namanya seorang pemain dibiarkan menyerang sendirian ke lapangan lawan. Satu maju, semua maju. Dan ketika satu bertahan semua wajib membantu bertahan," ujar Denny yang menjabat sebagai wakil ketua Jakarta Banteng Rugby Club.

Lewat pesan yang ditekankan tadi ternyata berbuah manis. Puluhan pelajar dan mahasiswa satu per satu datang langsung ke lapangan ABC Senayan untuk latihan rugby bersama. Nggak hanya dateng sekali aja, latihan setiap Rabu malam pun rajin mereka lakukan. Latihan ini juga terbuka bagi siapapun. Makanya jangan heran kalo ngeliat klub rugby ini dipenuhi oleh orang-orang dari beragam usia.

Sampai saat ini tercatat tiga sekolah yang udah rutin berlatih di lapangan ABC. Pesantren Darunnajah, SMA AL Izhar, dan SMA Labschool Kebayoran. Pesantren Darunnajah terlihat paling banyak pemainnya. Sementara dua sekolah yang lain masih dalam tahap pencarian anggota baru. Yang pasti, di ketiga sekolah tersebut rugby udah jadi salah satu ekskul olahraga.

Karena serius membina atlet, diperlukan pelatih profesional. Makanya saban latihan, dua orang pelatih profesional langsung didatangkan dari Australia untuk membina fisik dan strategi pemain. Siapa tau olahraga ini juga punya kans untuk diakui secara nasional.

Berjuang Diakui

Itulah yang sedang diperjuangkan para pengurus klab ini. Selain memperbanyak komunitas, para pengurusnya juga masih berjuang untuk dapet pengakuan di Indonesia. Berbagai cara udah dilakukan dan sekarang pun masih dalam pengesahan oleh KONI. Sedangkan persyaratannya adalah ada sepuluh klub yang resmi terdaftar di setiap propinsi.

Tetapi biarpun belum dapet pengesahan secara langsung oleh KONI, olahraga rugby di Indonesia ini udah resmi terdaftar di federasi rugby internasional yaitu International Rugby Union Board. Hebat lah!

Nah, sekarang ini setiap propinsi lagi mengembangkan olahraga ini. Sebut aja Papua, Maluku, Sumatera, Kalimantan, Bali dan juga di Pulu Jawa sendiri udah mulai punya klub rugby sendiri. Oke banget deh pokoknya. Jangan takut kalo nggak punya badan gede. Setiap postur badan dapet posisinya masing-masing kok. Tinggal dateng aja langsung ke lapangan ABC saban Rabu malam pukul 18.00 sampe 19.00 WIB.

Tawuran? Udah nggak jaman, sob! Mendingan main rugby deh. Setujuuu!

Editor : Reza Naidra

Latest