Follow Us

Simak Interview Hai Bareng Dimas Akira!

Rian Sidik (old) - Selasa, 04 Maret 2014 | 11:47
Simak Interview Hai Bareng Dimas Akira
Rian Sidik (old)

Simak Interview Hai Bareng Dimas Akira

Seperti judul di atas, Electronic Dance Music (EDM) itu memang berevolusi. Selalu berubah dan menghasilkan sesuatu yang baru. Makanya untuk menjadi seorang DJ jangan pernah cepat puas.

Ini yang ingin disampaikan salah satu DJ muda asal Jakarta yang jam terbangnya udah nggak perlu diragukan lagi untuk scene EDM di Indonesia, Dimas Akira. Sempat masuk nominasi Paranoia Awards 2012, malah bikin DJ yang suka menghabiskan waktu di studio ini nggak bisa berhenti bikin materi-materi baru setiap waktu.

Kepada HAI ia mengatakan, daripada bikin album, saat ini lebih baik bikin single, karena dinilai lebih menjual. Pasalnya, selain menghemat biaya, bisa juga menghemat materi biar nggak boros atau yang lebih dikenal malah beberapa lagu saja di album itu. Lagipula musisi yang menjual singlenya itu juga lagi hits.

Banyak hal yang sudah dilalui DJ yang juga dikenal sebagai Astronaughty ini, sehingga ia pun buka-bukaan tentang perjalanannya dari awal menekuni musik EDM sampai sekarang kepada Satria saat mampir ke markas HAI. Simak wawancaranya yuk!

Tepatnya lo terjun ke dunia EDM itu sejak kapan sih?

Sebenarnya udah lama banget sih. Kalau gue inget-inget lagi sih, gue lupa ya tahun berapa. Tepatnya gue kelas 2 SMA tertarik sama DJ, karena waktu itu jamannya Mojo. Terus gara-garanya temen gue ngelihat ada tab ada efek-efek DJnya. Abis itu beredar gosip di sekolah gue itu DJ. Terus gue mikir, seru juga ya kalau bisa jadi DJ. Kelas 3 SMA gue mulai tertarik buat produce musik ya, karena waktu itu ada Chemical Brothers, Mojo, banyak banget sampai akhirnya gue pengen bikin lagu kayak gitu. Akhirnya bener, gue bikin lagu terus masukin lagu gue ke Prambors dan jadi runner up playlist lagu mereka. Lulus gue mulai masuk klub dan produce lagu. Gue baru bener-bener fokus banget setelah gue mulai siaran radio di Trax FM. Tepatnya kapan gue lupa juga sih ya, hahaha...

Kayak gimana sih pergerakan lo dari awal sampai jadi sosok DJ Indonesia yang punya jam terbang tinggi di scene musik EDM lokal?

Perjuangan gue di scene musik ini, EDM ini, suka duka gue paling lebih ke saingan ya memang banyak ya. Apalagi DJ-DJ cewek ya, dengan baju-bajunya, looksnya, dan you know lah yang menjual dari cewek apa. Kalau DJ-DJ cowok lebih ke gimmick ya. Gimmick apa yang ditawarkan ke crowd. Kalau nggak punya gimmick, ya materi apa. Ya gue harus punya produk yang gue tawarkan. Kalau DJ punya single apa yang bisa dimainkan di crowd dan bisa bikin orang-orang kenal sama DJ itu. Dari situ sih ya.

Gimmick lo sendiri astronot gitu kan? Nggak takut disamakan dengan senior-senior EDM luar negeri macam Daft Punk atau DeadMau5?

Kalau gue suka main dengan kostum astronot. Astronaughty gitu temanya, kayak robot gitu aja. Gue suka kayak gelap-gelap gitu. Ngikutin Daft Punk atau DeadMau5 nggak ya. Kalau mereka kan helmnya dipakai terus, kalau gue nggak. Gue juga udah terlanjur pakai nama Astronaughty juga. Jadi gue mau orang-orang yang tahu gue mengenal gue sebagai Dimas. Astronaughty ya kayak gimmick doang. Gue nggak mau kepatok satu gimmick doang. Gue selalu ingin create something new dan surprise orang.

Lo mulai ngeDJ itu belajar secara otodidak. Referensi lo dapat dari mana saja?

Sebenarnya terima kasih buat Youtube sih, hehehe... Internet itu the best banget buat lo cari apapun. Baik itu cara mastering dan mixing. Dari forum-forum juga, jadi nggak cuma satu sumber. Gue selalu pakai Youtube untuk cara gue mastering dan producing. Selalu melihat tutorial dari orang-orang yang mau berbagi ilmu itu.

Apa sih yang pertama kali lo tawarin ke crowd saat lo menjajaki EDM di klub-klub gitu?

Gue nggak mau ada di dancefloor, gue mau ada di atas, gue mau jadi DJ beneran. Modal gue adalah percaya dan nekat, sama temen gue waktu lulus SMA 2001. Jadi gue sama temen gue sewa alat satu hari, semaleman kita belajar buat besoknya dikasih ke klub, udah audisi gitu, di klub kecil gitu. Jujur mainnya masih berantakan, masih belum tahu unsur lagu. Nekat aja deh. Eh, nggak tahunya diterima. Akhirnya EO suka, klub suka, yaudah kita main. Sejak itu lah gue memulai karir gue sebagai DJ dan bisa dapat jam terbang yang banyak sampai sekarang.

Ngomong-ngomong, lo melihat EDM itu seperti apa?

EDM itu menurut gue berevolusi sih. Karena soundnya itu berevolusi dari yang tadinya simple, tiba-tiba berubah jadi lebih complicated. Kemudian datanglah Skrillex membawakan dubstep, soundnya jadi lebih ribet. Kemudian genrenya sendiri juga turut berevolusi. Sangat seru banget buat terjun di EDM, karena terus berkembang.

EDM sudah jadi industri di Indonesia, menurut lo perkembangannya sudah sejauh mana sih?

Ya, menurut gue udah berkembang ya. Dulu kan lahirnya dari underground, klub-klub gitu. Sekarang sudah kayak musik pop ya, meskipun ada yang suka dan nggak. Kalau dari gue sendiri karena gue senang, yang dulu masih banting tulang kasih-kasih lagu gue ke radio dan masih masuk indie, tapi sekarang udah bisa langsung masuk playlist, itu kemajuan banget ya di Indonesia. Ibaratnya sekarang DJ jadi rockstar sih. Gue juga kagum banget sama anak-anak muda belasan tahun udah bisa produce yang oke. Menurut gue, ini baru dan musik udah berevolusi.

That's why lo lebih senang produce lagu EDM sendiri ya ketimbang ngeremix atau ngeloop lagu orang?

Gue sendiri udah produce lagu sendiri udah lama, sih. Lupa gue. I don't have anything yang gue suka selain musik ya and electroni music is my solution. Karena gue lebih seneng kerja sendiri dan bikin lagu sendiri, sih, sebelum ngeband hehehe... Yaudah akhirnya gue dulu suka bikin materi-materi lagu sendiri dengan software di studio gue, di kamar gue.

Terakhir nih, apa sih jangka panjang lo buat memperlebar sayap EDM Indonesia?

Selain tiap berapa bulan sekali rilis single atau materi baru, jujur gue pengen banget main di luar negeri ya. Nggak cuma di Indonesia. Gue pengen main di beberapa tempat seperti Singapura, Australia, atau Jepang. Tomorrowland juga pengen banget. Gue nggak akan berhenti mengejar mimpi gue itu. I don't know it's not my final destination, tapi itu my next destination. Jangan pernah cepat puas deh.

Editor : Hai

PROMOTED CONTENT

Latest