Satu-satunya nasib sial yang menimpa Vettel terjadi di Silverstone. Gearbox RB9 jebol yang memaksa dirinya menempikan mobilnya di lap ke-43 meski telah memimpin sepanjang balapan.
Namun setelah Lewis Hamilton meraih gelar juara seri pertamanya bersama Mercedes di GP Hongaria, Vettel seakan nggak terkejar di lima balapan selanjutnya. Bahkan di GP Singapura, Vettel menang telak dari Alonso dengan jarak 32 detik. Usai balapan, Vettel tetap menerima kritikan sejak ia memacu mobilnya terlalu kencang di atas trek.
Rentetan kemenangan yang diraih oleh Vettel membuat para pendukung Alonso kesal. Puncaknya ketika ia menerima cemoohan dari para tifosi di Monza saat tengah memberikan pidato kemenangannya.
Vettel hanya bisa berujar dengan sinis. "Ini adalah balapan yang bagus tetapi Anda bisa dengar sendiri perbedaan ketika Anda tidak menang di sini dengan tim merah. Namun saya pikir ini artinya kita telah melakukan hal yang lebih baik dan mengalahkan tim merah." ujar Vettel yang dilansir oleh BBC.
"Balapan sangat hebat untuk saya dan Alonso. Saya mengalami sedikit masalah dengan gearbox tetapi tidak perlu dikhawatirkan lagi. Ini adalah kemenangan yang fantastis." tambahnya.
Aroma gelar keempat Vettel semakin kuat tercium saat Alonso menyatakan telah menyerah di GP Jepang lalu. Terlebih melihat aksi Vettel yang sulit dihentikan di Suzuka dengan menjadi juara.
Hanya kesialan yang bisa menghentikan Vettel untuk menjadi juara dunia musim ini. Unggul 90 poin dengan empat balapan tersisa, Vettel bersiap menancapkan namanya sebagai Formula Satu setelah era Michael Schumacher berakhir pada 2006 lalu.
Dalam sejarah Formula Satu, hanya ada Michael Schumacher dan Juan Manuel Fangio yang mampu menghadirkan empat gelar juara dunia beruntun. Dan Vettel resmi menjadi yang termuda dengan 26 tahun ketika jika mampu melahap dan menaklukkan Sirkuit Buddh International di India untuk menjadi juara dunia keempat kalinya.