“Saya kagum dengan kemampuan anak-anak muda ini. Mereka punya stamina yang bagus, serta cepat menguasai teknik-teknik baru,” ungkap Shanon.
Baca Juga: Klub Prancis Ini Rela Bayar Denda Demi Pake Jasa Pemain Football Manager Buat jadi Manajer
Selain mendatangkan Shanon, panitia Liga Kompas Kacang Garuda U-14 juga ikut mengundang para orangtua untuk berdiskusi langsung dengan psikolog olahraga.
Pembicara tersebut adalah Sekretaris Jenderal Ikatan Psikologi Olahraga HIMPSI E Taru Guritna.
Dalam pemaparannya, pria yang akrab disapa Antatersebutmenjelaskan bahwa kemampuan anak perlu dilatih sejak dini, bahkan sebelum menginjak usia 12 tahun.
Hal ini bertujuan agar anak sudah terbiasa dengan latihan fisik, sehingga mereka bisa memiliki fisik yang prima di usiagolden age, yakni 12 tahun hingga 16 tahun.
“Setelah menginjak umur 12 tahun,(performa)fisik anak akan berkembang pesat. Untuk itu, orangtua perlu membantu mengarahkan mereka agar memiliki mental yang stabil dan kuat,” ujar Anta.
Selanjutnya,ia juga mengimbau agar orangtua tidak memasang standar tinggiterkait prestasikepada anak, sehingga merekatidak terbebani.
“Orangtua bisa memberi anak apresiasi atas aktivitas (sepak bola) ini. Kemudian, penting untuk mengetahui kapan anak merasa lelah dan butuh istirahat,” tegasnya.
Sesi kemudian dilanjutkan dengan pemaparan Shanon terkait pentingnya asupan nutrisi yang seimbang dan istirahat yang cukup.
Ia menyebut, nutrisi yang seimbang dapat membantu stamina anak ketika bertanding di lapangan. Sementara istirahat yang cukup dapat membantu meningkatkan konsentrasi, sehingga anak tetap siaga dan gesit ketika bertanding.