Kehilangan Chester, Mike Shinoda: Ada Poin di Mana Gue Marah!

HAI-ONLINE.COM – Dalam sebuah wawancara terbaru bareng Howard Ster (15/02), rapper sekaligus keyboardist Linkin Park, Mike Shinoda, membahas tentang perasaan emosionalnya kala kehilangan mendiang Chester Bennington pada 2017 lalu.

Menanggapi host yang mengungkapkan bahwa dia nggak bakal kuat jika dalam posisi Shinoda, rapper tersebut mengakui bahwa hal itu memang berat baginya, dan bahkan sempat membuatnya marah.

“Ada poin di mana gue merasa seperti itu. Gue yakin orang lain juga ngerasain hal yang sama, bahkan fans juga, dan itu alamiah. Itu normal. Itu semacam salah satu tahap kesedihan, kan? Ada kemarahan di sana,” ungkap Shinoda.

Menjawab pertanyaan tentang bagaimana rasanya bekerja bareng seseorang yang menderita depresi pada saat lo bahkan nggak bisa memahaminya, Shinoda bilang bahwa dia nggak merasa takut tentang hal itu.

“Nggak, itu adalah gue sebenarnya. Awal ketika gue ketemu Chester, gue nggak tahu ceritanya. Ketika gue mengenalnya, gue menemukan diri gue yang seringkali mengatakan bahwa gue belum pernah mendengar didikan yang begitu gila.”

“Semacam masa kecil yang gila, berlari liar di jalanan, dan menggunakan obat -obatan keras di atap sekolah menengah. Nyaris kayak nggak keluar dari penjara.”

“Beda banget, dan itulah yang membuat dinamis kita, seperti apa rasanya, gue nggak suka itu. Gue merasa seperti orang luar karena gue semacam anak ras campuran yang nggak punya komunitas.”

“Gue nggak mengidentifikasi bahwa gue setengah Jepang, gue nggak bisa bahasa Jepang, gue nggak terlihat Jepang.”

“Anak -anak kulit putih mengira gue jelas nggak putih. Anak -anak Latin mulai ngobrol sama gue dalam bahasa Spanyol, tapi gue nggak berbicara bahasa Spanyol,” tuturnya.

Baca Juga: Linkin Park Tampilkan Vokal dari Mendiang Chester Bennington di 'Lost'

Pentolan Linkin Park itu juga nambahin bahwa mereka nggak benar-benar susah sepanjang waktu, kerika berurusan sama Bennington.

“Ada unsur Chester yang kadang -kadang sangat menyenangkan ketika dia kayak gitu, dan kemudian pada hari berikutnya dia bakal jadi begitu gelap.”