Dalam pelaksanaan program FINCAPES, selain Prasmul sebagai mitra utama, Universitas Waterloo turut menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB), dalam aspek akademis.
Kolaborasi antar-kampus ini, menurut President dan Vice Chancellor Universitas Waterloo, Vivek Goel, akan berjalan dalam berbagai bentuk.
“Misalnya dengan melakukan riset bersama untuk mencari solusi atas persoalan perubahan iklim, kerjasama dalam hal pendampingan dan capacity building, dan tak menutup kemungkinan jika hal ini akan dilanjutkan dengan pertukaran pelajar antara Indonesia dan Canada, atau sebaliknya,” kata Goel.
Baca Juga: Anak yang Lahir Pada 2020 Berisiko Lebih Besar dengan Krisis Iklim
Sementara itu, Direktur dari program Ilmu Statistik dan Aktuaria Fakultas Matematika Universitas Waterloo, Bill Duggan, menjelaskan bahwa terdapat tiga komponen program utama dalam FINCAPES, yang dirancang untuk meningkatkan dan mempercepat kapasitas Indonesia dalam beradaptasi dan pencegahan perubahan iklim.
Duggan mengungkapkan bahwa pada komponen pertama, kolaborasi ini bakal mengembangkan model risiko keuangan baru yang inovatif untuk membantu pemerintah daerah, industri, dan masyarakat rentan dalam memperkirakan dan mempersiapkan biaya sosial ekonomi yang terkait dengan perubahan iklim, khususnya kerusakan akibat banjir.
Dalam komponen kedua, FINCAPES akan berfokus pada peningkatan upaya penyerapan karbon di Indonesia dengan membantu melindungi dan merehabilitasi lahan gambut dan ekosistem bakau yang kritis.
Bagian dari proyek ini juga akan mengembangkan sejumlah laboratorium hidup bagi para ilmuwan dan mitra lokal untuk mengembangkan dan menguji metode baru, dalam rangka berusaha untuk melestarikan keanekaragaman hayati.
Sedangkan, dalam komponen ketiga, FINCAPES akan mendukung pengembangan kebijakan tentang pajak karbon dan program pembatasan serta perdagangan karbon yang akan menjadi bagian penting dari pengurangan gas rumah kaca di Indonesia.
Hal ini juga dimaksudkan sebagai upaya 'Mekanisme Transisi Energi' untuk membantu proses transisi Indonesia menjadi negara dengan energi rendah karbon.
Dengan berfokus pada peningkatan harga dan perdagangan karbon, serta solusi berbasis alam, FINCAPES akan membantu transisi Indonesia ke ekonomi rendah karbon dan menjadi tempat tinggal yang berkelanjutan dan lebih sehat.
Upaya ini rupanya sejalan dengan tema adaptasi perubahan iklim yang ditekankan dalam 'Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim PBB', yang berlangsung baru-baru ini di Mesir (COP 27).