HAI-ONLINE.COM – Bongky membicarakan bagaimana ia menghadapi kondisi yang nggak kondusif pada Slank kala itu, hingga pemecatan yang ia terima.
Banyak para penikmat musik Slank atau Slankers yang ngerasa kalo kuartet rock kawakan itu “hanya sampai album kelima”.
Hal tersebut pun cukup disetujui oleh Bongky lewat obrolannya di channel YouTube Forum Keadilan TV pada 2021 silam.
Dengan bilang, “Banyak akhinya orang yang bilang Slank sampai album kelima aja.”
Baca Juga: Panitia Nggak Bisa Bayar Lunas Manggung, Slank Bawa Pulang Surat Mobil
Pembetot bass berambut gondrong itu melihat omongan pendengar Slank itu nggak lepas dari riwayat, memori dan momentum terkait band itu.
“Dari seleranya bisa dibilang pendengar dulu tuh kepatil di album yang pecah itu. Itu kekonci memorinya. Jadi nggak bisa diatur. Yang bisa gue pahami sih karena itu,” tukasnya.
Bongky pun kemudian menceritakan dari sisinya, bagaimana pemecatan terhadap dirinya dan dua personel lain Slank kala itu.
Bassist kelahiran Bandung itu mengungkapkan bahwa kejadian itu berlangsung pada masa “substansi”-nya masih kenceng, maksudnya, Slank kala itu lagi ada di masa dibawah pengaruh narkotika yang kuat.
“Jadi kontrolnya udah nggak jelas, dan tiba-tiba ada surat pemecatan gue, Indra dan Pay,” tukasnya.
Bongky melanjutkan, “Gue juga bingung. Ni sebenernya komisarisnya yang mana, direktur utamanya yang mana. Ni kita kalo bicara soal struktur ya. Kepemilikan yang mana, ini segala macem.”
Di kondisi yang membingungkan dengan semua orang yang kehilangan konrol, Bongky pun ngerasa nyerah dan pasrah aja akan itu semua.