"Sebagian besar murid di Sekolah Indonesia di Arab Saudi merupakan anak-anak dari pekerja migran Indonesia (PMI) dan Komunitas Diaspora Indonesia (KDI) yang menetap di Arab Saudi," kata Aris, seperti dilansirKompas.com, Sabtu (21/1/2023).
KKN sambil umrah ini merupakan salah satu KKN internasional yang bakal digelar pada Mei, Juli, September, dan Desember 2023.
Baca Juga: FKG Unpad Kembali Buka Program Pertukaran ke Malaysia dan Jepang
Ngapain Aja KKN di Sana?
Selama mengikuti KKN sekaligus umrah tersebut, mahasiswa UMY diarahkan untuk melakukan berbagai program yang berkaitan dengan pengabdian pendidikan di sekolah Indonesia di Arab Saudi, di antaranya:- Melakukan penguatan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan pembentukan Lazismu cabang Jeddah dan Mekkah
- Melakukan pemberdayaan manajemen sekolah
- Melakukan pemberdayaan pengajar di sekolah
- Mengajarkan dan meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia masyarakat setempat
- Memberikan pengetahuan umum terkait kebangsaan Indonesia
- Memperkenalkan dan mengajarkan kesenian Indonesia seperti, pertunjukan dan pelatihan tarian daerah, membatik, bermain dan belajar alat musik tradisional, maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang relevan
- Mendampingi dan membantu kegiatan kewirausahaan milik masyarakat melalui pelatihan maupun kegiatan lainnya
- Mendorong pelestarian dan promosi kebudayaan setempat.
Syarat KKN Plus Umrah
Menurut penjelasan Aris, mahasiswa yang KKN di Arab Saudi harus memenuhi sejumlah persyaratan, termasuk syarat administrasi dan kesediaan menanggung biaya transportasi serta biaya hidup atauliving cost.Target dari program tersebut sebanyak 20 mahasiswa dan mahasiswi untuk lokasi Jeddah dan Mekkah dalam satu periode.
Nantinya, mahasiswa akan mengikuti KKN selama 28 hari dalam satu periode dan didampingi dua dosen pembimbing lapangan (DPL) yang ditunjuk oleh Rektor UMY. (*)