Pertama, memberikan bantuan di bidang pendidikan, perlindungan anak, air, sanitasi, dan hygiene (WASH) untuk jangka waktu sampai tiga bulan, berdasarkan kebutuhan-kebutuhan khusus di atas. Kedua, upaya tersebut dilanjutkan ke fase pemulihan.
"Khususnya mengembangkan sekolah tangguh bencana (resilient school) yang mengandung tiga komponen yaitu fasilitas sekolah yang aman, manajemen sekolah yang aman, dan pendidikan kesiapsiagaan dan tangguh bencana,” ujar Dini.
Plan Indonesia juga memberikan dukungan psikososial (psychosocial support) bagi anak-anakterdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang saat ini berada di sejumlah tenda pengungsian.
Dini mengatakan, dukungan psikososial telah berlangsung sejak 24 November hingga 2 Desember 2022, khususnya di Kecamatan Cugenang.
Metode yang digunakan Plan dalam hal ini adalah 3L, yaitu look, listen, and link. Sebanyak 200 anak yang tinggal di lokasi pengungsian mengikuti kegiatan pendampingan psikososial ini.
Untuk memperkuat upaya tersebut, Plan Indonesia juga menggandeng mitra lokal, yaitu Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), serta memberikan pelatihan dukungan psikososial untuk mitra lokal dan para relawan. (*)