Hai Magazine berkesempatan buat ngobrol bareng pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri. Nggak cuma ngobrolin soal pasukannya, tetapi juga soal Jose Mourinho. Penasaran? yuk simak!
Yang jelas para pemain tambah bagus di semua lini terutama fisik meningkat, taktik meningkat, mental meningkat, kerja sama tim meningkat. Semuanya lah meningkat.Ya sejak Oktober lalu, waktu kami menang melawan Korea Selatan sampai sekarang semuanya meningkat.
Nggak ada yang puas dengan kondisi sekarang sebenarnya. Karena menurut saya sebagai pelatih, atau pun pelatih manapun juga, yang penting itu ada progres perbaikan permainan dari setiap pertandingan yang kami lakukan. Proses, semuanya meningkat. Semua elemen meningkat dari setiap pemain.
Berapa persen? Saya nggak pernah mengukur berapa persen. Nggak perlu lah persentase. Yang jelas sejak menang dari Korea Selatan dan menang Piala AFF U-19 tahun lalu peningkatannya signifikan.
Jadi gini, dari dulu sejakjuara Piala AFF U-19 tahun lalu saya sudah bilang, yang penting kita bisa masuk Piala Dunia. Itu target utamanya. Jadi Piala Asia jadi batu loncatan awal yang penting.
Dari 29 pemain, nggak ada yang berimbang baik itu tim utama ataupun pemain cadangan. Yang ada, itu adalah menjaga agar jarak kualitas pemain utama dan cadangan itu nggak terlalu beda jauh.
Ini pemikiran sendiri. Nggak ada mirip-miripnya. Siapa bilang mirip. Coba deh lihat pembinaan tim-tim besar di luar negeri, caranya beda-beda kan nggak ada yang mirip?
Saya yakin kalau agama adalah pondasi seseorang untuk sukses. Aspek inilah yang akan saya tanamkan kepada para pemain yang saya seleksi dari 63 kota.
Nggak hanya itu. Saya juga mengadakan pengajian rutin di hari Kamis. Hasilnya terlihat kok. Ketika anak-anak merayakan gol, mereka lebih memilih sujud syukur daripada buka kaos.
Yang jelas sih komitmen. Para pemain ini harus punya komitmen untuk mematuhi aturan-aturan yang berlaku. Kita bimbing mereka pelan-pelan agar mereka punya attitude yang baik dan disiplin. Karena itu sangat penting untuk mereka ke depannya.
Saya nggak bangga untuk melatih di luar negeri. Ngapain? Saya hanya ingin melatih tim nasional Indonesia. Itu saja. Karena saya cinta dengan negeri sendiri.
Saya nggak pernah mengagumi pemain. Karena saya hanya mengagumi Rasulullah SAW. Teladannya yang saya kagumi.
Nggak ada. Masa Mourinho?Ngapain? Dia kafir.