Lewat Film, Anak Muda Sadar Energi

"Seeing is deceiving, dreaming is believing."

Cara termudah menerima pesan memang lewat visual, boleh juga lewat suara (audio). Dan kalau kedua hal tersebut disatukan, semua ada dalam unsur perfilman.

Yap, film memang dirasakan sebagai media komunikasi yang paling efektif untuk bisa menyampaikan pesan dan mudah diterima masyarakat. Kalau boleh dibongkar, proses membuat film itu nggak gampang. Pembuat film harus mengerti apa yang akan mereka buat. Trik ini yang akhirnya menjadi dasar untuk mengajak anak-anak muda mengerti suatu hal.

"Untuk membuat satu film, setiap orang harus mengerti betul apa yang dibuatnya, makanya anak muda disuruh buat film aja, karena sebelum mereka menyampaikan ke orang lain, mereka terlebih dulu harus mengerti dan sadar akan pesan seperti pesan untuk sadar energi," kata Ray Nayoan, selaku Festival Director acara "Awarding Night", Festival Sadar Energi 2014.

Acara ini digelar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan melibatkan pelajar dan mahasiswa untuk sadar kondisi energi bumi, bahan bakar minyak, energi baru dan terbarukan.

Dalam rangkaian acara tersebut, panitia mengajak peserta dari berbagai kota menyumbang ide cerita dan film pendek yang berisi pesan sadar energi.

"Festival ini punya gerakan sadar energi, kampanye dari ESDM, ada kompetisi film, tapi bukan sekedar mengutamakan adanya film tapi konten untuk sadar energi tadi," ucap Ray lagi kepada HAI di sela acara tersebut, Sabtu (11/10) malam.

Ray yang juga sbagai sutradara film animasi "Pulau Bintang" mengatakan, setidaknya ia menerima total 52 film pendek Sadar Energi, serta 68 ide cerita yang kemudian telah diadopsinya menjadi video official campaigne sadar energi. Film tersebut nantinya dipilih yang terbaik untuk dijadikan Public Service Announcement atau iklan layanan masyarakat.

Malam itu juga, film "Pulang Bintang" ditayangkan kembali. Filmberuaasi sekitar 20 menit ini menarik, karena secara ringan tokoh Ciro dan Kaia sanggup memberikan pesan untuk sadar dari mana sumber energi itu datang. Fim animasi ini disutradarai oleh Ray dan didukung oleh sejumlah nama seperti Butet Kertaradjasa, Debra Yatim, Umay Shihab, Chantiqa dan David Tarigan.

Selain menyuguhkan hiburan ringan, animasi ini menggabungkan khayalan dan kenyataan. Namun penjelasan visual itu sanggup menyadarkan kita semua untuk cerdas berhemat dan menyimpan energi untuk persediaan masa yang akan datang.

"Pada intinya, masalah energi ini memang masalah krusial. Lewat pendekatan film yang merupakan salah satu Industri kreatif yang sexy, semoga pemahaman enviromental science akan mendukung itu semua," katanya lagi.

Ya, pada akhirnya bukan sekedar ahli mnampilkan teknik pengambilan gambar, tapi esensi cerita lingkungan yang justru akan menyentuh hati kita semua.