Pernah ngelihat siswi SMA hamil dan ngegugurin kandungannya? Itu biasa! Maksudnya, di banyak film, adegan itu sering muncul dalam cerita yang bertemakan remaja labil. Melakukan free sex, test pack, hamil, dan lalu menggugurkan kandungan. Menyedihkan bukan? Terutama, kita sering mendengar, yang sakit adalah ceweknya. Ya, mereka yang selalu jadi korban. Cowok, mana ada bekasnya? Luka pun tidak. Iya kan?
Well, sekarang bagaimana kalo kebalikannya? Ya, cowok yang sejatinya nggak punya sel telur di dalam perutnya, tiba-tiba bisa merasakan detak jantung sang janin di tubuhnya, alias hamil. Padahal, dia bukan transgender_seperti kebanyakan film Thailand, dia cowok tulen. Hmm penasaran kan? Apalagi, embrio bayi mungil itu ada di perut six pack seorang atlet renang di sekolah. Makin mengerikan.
Adalah Perth (diperankan Chutavuth Pattarakampol), perenang berprestasi di sekolah yang belakangan sering memainkan perasaan cewek-cewek yang ada di sekitarnya. Punya prestasi gemilang sebagai atlet nasional, cewek mana yang nggak rela dekat-dekat dengannya? Ia memanfaatkan situasi itu untuk kesenangannya sesaat. Sampai suatu hari dia menyaksikan perut six pack yang selama ini dipahatnya telah berubah membesar. Dia hamil?
Agak absurd memang, apalagi kalau membayangkan, cowok menguji test pack dan ada dua garis di sana. Absurd sungguh absurd. Tapi itulah ceritanya. Sikap Perth jadi berubah, dia lebih sering menyendiri dan suka menelan telur mentah dalam jumlah yang banyak.
Sahabatnya, Tan (diperankan Thanapob Leeratanakajorn), yang juga seorang atlet renang, saingan sekaligus sahabatnya sendiri sudah jarang saling bertermu. Apalagi sejak keduanya terlibat dalam masalah besar. Kasus kematian Ice (diperankan Supassra Thanachat), yang juga kekasih Tan masih dalam penyelidikan. Bunuh diri membuat Tan penasaran, pasti ada seorang yang telah menyakitinya.
Sementara Perth, dia sibuk dengan janin di perutnya dan sikap yang terus berubah-ubah dan berantakan. Masing-masing mereka sedang mengungkap misteri yang ada.
Menonton film bergenre thriller besutan sutradara Sopon Sukdapisit, yang sukses dengan film "Coming Soon" dan "Laddaland"-nya itu, kita akan menyaksikan peran para perenang. Tema horror yang ditawarkan seidkit berbeda, bukan cuma di daratan, tapi di dalam air kolam.
Saat berkunjung ke Jakarta, Kamis (11/9) malam lalu, sutradra bersama dengan para pemerannya bilang kalau film horror ini bukan tentang setan biasa.
"Bagi saya kalo film horror tentang setan itu biasa, tantangan saya bagaimana membuat penonton ini merasakan keseraman dalam dimensi lain yaitu air," ucapnya kepada HAI, di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, jakarta.
Mendapat peran ini, para pemainnya pun sepakat kalau film yang rilis mulai 17 September mendatang ini unya tantangan tersendiri. Pemeran Perth mengaku, ia harus beradegan di dalam air dalam waktu yang sangat panjang.
"Banyak adegan yang susah, kita harus lama di dalam air. Karena kita berperan sebagai atlet renang, kita belajar renang," katanya selama dua bulan lebih membekali kemampuan dan teknik berenang bersama dengan pemeran lainnya.
Maka, merasakan film garapan GTH ini, kita nggak seperti melihat film horror Indonesian yang diselipkan adegan mesum, tapi cerita dan teknik pengambilan gambarnya cukup masuk di akal.