Follow Us

Sejarah Permainan Monopoli, Dibuat Sebagai Kritik atas Keserakahan Tuan Tanah!

Reinaldy Royani - Kamis, 27 Oktober 2022 | 18:00
Sejarah permainan monopoli yang dibuat untuk mengritik tuan tanah yang serakah
Wikimedia

Sejarah permainan monopoli yang dibuat untuk mengritik tuan tanah yang serakah

HAI-ONLINE.COM – Yang dulu pas masih bocah doyan main monopoli ngacung! Permainan papan berisikan petak-petak dengan nama komplek wisata, kota, stasiun, dan perusahaan ini ternyata punya sejarah yang unik loh! Salah satunya dibuat untuk menyindir keserakahan tuan tanah.

Dengan bermodalkan uang kertas, kocokan dadu, dan keberuntungan, pemain bisa berlomba buat ngoleksi properti sebanyak mungkin biar bisa jadi pemenang.

Sejarah dibuatnya permainan monopoli

Jangan salah sob, monopoli termasuk salah satu permainan kuno yang ditemukan ratusan tahun lalu.

Dikutip dari The Guardian, Elizabeth Magie adalah seseorang yang menciptakan permainan papan ini di tahun 1903 silam.

Sayangnya, namanya sempat nggak diakui dunia, Suatu malam di tahun 1932, seorang pengusaha di Philadelphia bernama Charles Todd dan istrinya, Olive memperkenalkan permainan papan yang berisi properti yang baru mereka pelajari kepada temannya, Charles dan Ester Darrow.

Karena ketertarikan Darrow, Todd membuatkannya papan permainan baru yang mereka sebut dengan ‘Monopoly’.

Baca Juga: Ada Restoran Konsep Unik dengan Tema Monopoli, Bisa Makan Sambil Main Game!

Permainan ini terjual dari mulut ke mulut dan Darrow meminta Todd untuk memberikan salinan aturan tertulis dari permainan ini.

Todd bingung, karena bukan dia yang membuat aturan permainan ini, tapi Lizzy Magie, yang pertama kali menciptakan permainan tersebut di tahun 1903.

Nama Lizzy memang sempat tak terkait dengan permainan monopoli selama beberapa dekade. Permainan monopoli justru melekat dengan nama Charles Darrow selama bertahun-tahun sesudahnya.

Namun, nama Darrow juga cukup berjasa dalam memasarkan permainan ini. Karena dialah yang menjual permainan ini ke perusahaan Parker Brothers.

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest