Untuk kalian yang pernah menjadi anak-anak, jangan cuma nonton dan baca komik Doraemon aja, tapi cobain deh, masuk ke "Museum Doraemon" di Jakarta. Selain untuk bernostalgia dengan Novita, Shizuka, Takeshi (Giant) dan Suneo, kita juga bisa sambil melihat-lihat wujud dari alat-alat canggih yang sempat dikeluarkan Doraemon dari kantong ajaibnya itu.
Dalam pameran bertajuk "100 Doraemon Secret Gadgets Expo" seenggaknya ada 100 alat-alat ajaib yang dipajang sedemikian rupa sehingga bisa mengembalikan ingatan kita ke masa-masa bocah dahulu. Bahkan, melihat ratusan diorama yang memajang 100 replika alat canggih Doraemon beserta 100 ekspresi kucing biru berukuran 150 centimeter itu, kita juga jadi tahu sejarah perjalanan Doraemon dari awal tercipta sampai dengan dewasa.
Sejarah Kelahiran Doraemon
Nah, pertama memasuki "Museum Doraemon" yang berlokasi di lantai 1 Ancol Beach City Mall, Jakarta Utara, kita udah bisa melihat bagaimana gambaran awal terciptanya robot kucing masa depan dari abad 22 tersebut.
Alkisah di tahun 2112, pabrik robot Matsushiba di Jepang memproduksi massal robot kucing canggih berwarna kuning itu. Salah satunya robot nan menggemaskan bernama Doraemon. Sayang, Doraemon jadi robot anomali. Dia berbeda dengan robot lainnya dan sering mengalami sedikit kerusakan, bahkan dia termasuk robot yang tidak memenuhi uji kualitas. Doraemon pun sering mengalami nasib sialnya seperti gagal memanfaatkan kantong ajaib, bahkan salah menggunakan alat canggih yang dikeluarkannya.
Makanya, Doraemon jadi harus dimasukkan ke sekolah robot bersama dengan robot-robot aneh lainnya. Meski begitu, singkat cerita, Doraemon berhasil menemukan diri dan kehidupannya. Ia pun mengikuti "Robot Audition" untuk bisa dipilih manusia di masa depan. Beruntung, ada bocah yang_karena salah tekan tombol_ akhirnya menjadikan Doraemon sebagai temannya yang siap membantu kehidupan bocah tersebut. Diceritakan dalam diorama, bocah tersebut adalah Sewashi-san, cucu masa depan dari keluarga Nobita.
Telinga Doraemon yang Hilang
Suatu hari, Sewashi-san sedang membuat contoh patung tanah liat Doraemon. Untuk menyempurnakan karyanya, ia memerintahkan robot tikus untuk memakan telinga tanah liat tersebut sehingga contoh patungnya menjadi lebih terlihat seperti model 3D.
Naas, Sewashi salah memberi kode perintah, sehingga robot tikusnya malah memakan daun teling asli Doraemon. Mungkin dari sini awalnya kenapa Doraemon takut sama tikus? Dan, melihat kondisi tersebut, Sewashi segera melarikan Doraemon ke rumah sakit robot. Namun kejadian tersebut membuatrangkaian di kepala Doraemon jadi rusak, dokter robot pun memutuskan untuk memangkas semua telinga Doraemon.
Doraemon jadi sedih. Meski begitu, dengan kantong ajaibnya, dia berusaha menghibur diri. Dia ingin meminum obat bahagia. Sayangnya, lagi-lagi, Doraemon salah memanfaatkan alat yang dikeluarkannya. Dia justru meminum obat sedih yang menyebabkan dirinya menangis selama 3 hari 3 malam. Duh!