Jacob Aue Sobol, ialah salah satu fotografer human interest terbaik di abad 21. Ciri khas fotonya yang selalu menggunakan kamera analog dam film hitam putih di era digital, membuat Jacob sangat berbeda dengan fotografer lainnya. Di Greenland, Guatemala, dan Tokyo, foto essay-nya berhasil membuatnya masuk ke dalam jajaran foto jurnalistik terbaik dunia, yang tergabung dalam Magnum Photo, pada 2007.
"Beberapa kali saya mencoba untuk menggunakan film berwarna dan kamera digital, tapi saya nggak merasakan emosinya, dan hasilnya nggak ada makna yang dalam. Dengan menggunakan kamera digital, saya selalu memiliki keiinginan untuk memiliki keinginan untuk melihat hasil jepretan saja, begitu juga orang yang saya foto. Dengan kamera analog kecil, saya lebih mementingkan chemistry saya dengan objek. Cara ini juga berhasil mempertahankan ciri khas karya saya," ujar pria kelahiran 1976 tersebut.
Saat usianya baru menginjak 23 tahun, cowok yang berasal dari keluarga fotografer di Denmark ini mengabadikan hidupnya untuk mebgikutiu jejak keluarganya itu. Ia memotret sisi kemanusiaan dari berbagai penuru dunia, dan berhasil membuat setiap fotonya dengan penuh emosi. Puncaknya adalah pada tahun 2006, saat ia mengabadikan kehidupannya di Tokyo, Jepang. Foto essay yang diberi judul I, Tokyo ini menggambarkan pandangan Jacob sebagai orang asing yang tinggal di lingkungan baru. dan memiliki budaya yang berbeda.
Fotonya yang out of the box, baik dari segi konten, angle dan teknis membuat Jacob menonjol dibanding fotografer lain.
Link: www.auesobol.dk