Sayangnya,banyak orang yang enggan berobat atau memeriksakan diri ketika mengalami gejala TBC.Salah satu penyebabnya adalahgejala yang timbul sering dianggap sebagai penyakit umum yang akan sembuh dengan sendirinya. Penyebab lain yang tak kalah penting adalahbanyak masyarakat yang memercayai mitos tentang TBC.
Beberapa mitos tentang TBC yang masih beredar di masyarakat antara lain menyebut penyakit ini sebagai hasil kutukan atau ilmu hitam, lalu TBC sebagai penyakit keturunan sehingga sulit disembuhkan, dan mitos yang menyebut TBC sebagai penyakit yang mudah menular sehingga orang dengan TBC perlu diasingkan.
Semua mitos tersebut tidak benar. TBC bukan penyakit keturunan dan Orang dengan TBCnya dapat sembuh dengan pengobatan secara rutin. Penyakit ini memang dapat menular melaluidropletyang keluar dari mulut Orang dengan TBC saat bersin dan batuk, tetapi tidak mudah menular melalui benda-benda yang digunakan Orang dengan TBC.
Baca Juga: Jadi Punggawa Indie Norwegia, Berikut 15 Rekomendasi Lagu Indie Boy Pablo!
Bakterimycobacterium tuberculosispenyebab TBC tidak dapat bertahan hidup di benda mati yang digunakan Orang dengan TBC, seperti peralatan makan dan pakaian. Oleh karena itu, mengasingkan orang dengan TBC bukan tindakan yang tepat. Sebaliknya, mereka membutuhkan dukungan moral agar dapat cepat sembuh.
Gunamendorong minatanak mudauntukmengenal lebihdalamtentang penyakit TBC,Stop TB Partnership Indonesia bekerja sama dengan Kompas.commenghadirkan informasitentang sejarah, fakta, dan perkembangan TBC di IndonesiamelaluiVisual Interaktif Kompas (VIK)yang menarik dan mudah dipahami.
Sebagai informasi,Stop TB Partnership Indonesiamerupakanyayasanyangberfokusdalam upayamemutus mata rantai penularanTBCdengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang penyakit ini.Selain melalui VIK, Stop TB Partnership jugamenghadirkankampanye #141CekTBC dan #TOSSTBC (Temukan Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh).
Untuk mengetahui lebih banyak seputar TBC,kunjungilinkVIKKompas.comdi sini.Selain membaca artikel, lo juga bisa memutus mata rantai TBC dengan mengunjungi laman#141CekTBC dihttps://stoptbindonesia.org,https://tbindonesia.or.id,danhttps://141.stoptbindonesia.org.Tersedia juga fiturchatbotStop TB Partnership melaluiWhatsAppdi nomor +628119961141.