Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mau Ngejar BBM Murah? Stok Bensin di SPBU Vivo Sudah Habis Diborong karena Viral

Al Sobry - Senin, 05 September 2022 | 15:15
BBM Vivo dengan jenis Ron 89 kondisinya kosong di wilayah Tangerang
Rudy Hansend

BBM Vivo dengan jenis Ron 89 kondisinya kosong di wilayah Tangerang

HAI-Online.com- Bahan Bakar Minyak (BBM) milik SPBU Vivo menjadi pom pelarian masyarakat paska naiknya harga BBM bersubsidi dan nonsubsidi milik Pemerintah.

Sejak viral menjual harga di bawah SPBU Pertamina, bensin Vivo pun laris diserbu pengendara.
Dalam 2 hari terakhir sejak kenaikan BBM kemarin, antrean kendaraan di SPBU Vivo memanjang, padahal sebelum ini hanya datundua pengendara yang santai mengisi bensin mereka.

SPBU Vivo di kawasan Tangerang, tepatnya di kawasan Serpong seperti dikutip dari Kompas.com dilaporkan tutup lebih awal pada hari kedua kemarin.

Baca Juga: Bukan Dicampur Minyak Kayu Putih, Begini Cara Hemat BBM Jangka Panjang

Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat itu SPBU Vivo menjual bensin jenis Revvo 89 dengan harga yang lebih murah. Mereka pun tiba-tiba kehabisan stok. Namun sayangny, sejak viral dan diborong warga, daftar harga Revvo 89 setara pertalite itu tidak lagi dipasang petugas SPBU.

Seperti diketahui, salah satu bahan bakar Vivo yang dikenal dengan nama Revvo 89 dibanderol dengan harga Rp 8.900 per liter, lebih murah Rp 1.100 jika dibandingkan harga pertalite yang banyak digunakan di masyarakat pasca mengalami kenaikan harga.

Awal mula SPBU Vivo diserbu adalah dari salah satu pengguna TikTok did an medsos lainnya yangmenyarankan warganet pengendara agar beralih untuk mengisi bahan bakar di SPBU Vivo karena harganya lebih murah.

Dikutip dari Kompas.com, jaringan SPBU Vivo ternyata berada di bawah bendera PT Vivo Energy Indonesia, perusahaan sektor hilir minyak dan gas bumi, yang resmi beroperasi di Indonesia sejak tahun 2017 lalu.

Awalnya perusahaan ini bernama PT Nusantara Energi Plant Indonesia (NEPI), namun kemudian berganti menjadi PT Vivo Energy Indonesia.

Meski namanya hampir serupa dengan merek ponsel asal China, secara kepemilikan, perusahaan penyalur BBM ini sejatinya masih terafiliasi dengan Vitol Group, raksasa minyak yang berbasis di Swiss.

Dikutip dari laman resminya, Vitol Group awalnya didirikan di Rotterdam pada 1966. Perusahaan ini juga mengembangkan jaringan SPBU di Belanda, Singapura, Inggris, Australia, dan beberapa negara di Afrika.

Vitol Group bisa dibilang merupakan salah satu perusahaan penyalur BBM terbesar secara global. Pada tahun 2021 lalu, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar 279 miliar dollar AS.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x