IESO 2022 memiliki empat kategori lomba seperti Data Mining Test (DMT) dan Earth Learning Students’ Idea (ElSI), National Team Field Investigation (NTFI) dan Earth Science Project (ESP).
FYI, Earth Learning Students’ Idea (ElSI) merupakan lomba perorangan, sedangkan Earth Science Project (ESP) lomba beregu.
Data Mining Test (DMT) yakni uji kemampuan siswa menelusuri data teori dan lapangan dalam referensi yang diberikan, mengolahnya, dan menarik kesimpulan.
Tes ini lebih menekankan penalaran siswa dalam mempraktikkan pemahaman teoretis dalam ilmu kebumian untuk kasus tertentu.
Terdapat 4 kasus yang diangkat pada tes ini adalah The Alpine Orogeny from Alps to Himalaya: Similarities and differences; Climate change; Asteroids: Space rocks that orbit the Sun; dan Volcanoes and Earthquakes: Science and history.
Secara rinci, perolehan medali dalam kategori individu Data Mining Test (DMT) diraih Revanda Ghassan Randityo meraih medali emas; Fahreza Nurhidayat meraih medali perak; dan Muhammad Wildan Tamami, Sheren Ardeline Tantrian, Wafi Haidi, dan Alvin Dermawa masing-masing meraih medali perunggu.
Penghargaan honorable mention juga diraih Gevin Kurniawan dan Yoga Sanjaya dalam kategori ini.
Kategori lomba individual berikutnya yaitu Earch Learning Students’ Idea (ELSI), para peserta diminta membuat video atau reel untuk menjelaskan mengenai berbagai fenomena di ilmu kebumian.
Dengan judul “Angle of Repose”, Sheren Ardeline berhasil memperoleh medali emas.
Selain itu, video berjudul “Prediction of The Sun Diameter” juga berhasil menghantarkan Wafi Haidi memperoleh medali perunggu.
Sementara pada kategori kelompok lomba National Team Field Investigation, tim Indonesia yang dibagi menjadi dua kelompok masing-masing berhasil memperoleh 1 (satu) medali perak.
Mereka memperoleh medali ini setelah berhasil mengajukan penelitian yang luar biasa.