Keduanya punya cara kerja yang sama, yakni menyerap dan memantulkan sinar UV. Buat sebagian orang, sunscreen kimia bisa memberikan reaksi terhadap kulit, terlebih jika kita punya kulit yang sensitif.
Kelemahan sunscreen mineral juga ada, yakni sering meninggalkan whitecast yang cukup mengganggu penampilan.
2. Klaim Proteksi dan SPF
Pilh produk yang punya spektrum luas, artinya yang bisa menangkal sinar UVA dan UVB.Selain itu, kandungan sun protection factor (SPF)-nya juga penting buat dipertimbangkan. Pasalnya, faktor ini yang dapat diidentifikasi sebagai tanda kemampuan suatu sunscreen dalam menangkal sinar ultraviolet.
SPF ini biasanya tercantum di label kemasan dan punya tingkat yang berbeda.
Dalam podcast tersebut dijelaskan, SPF 15 hanya bisa menahan 93 persen radiasi sinar UVB selama 2,5 jam di luar ruangan. Sementara SPF 30 bisa menahan 97 persen radiasi sampai 5 jam.
SPF 50 sangat direkomendasikan kalo lo yang lagi travelling atau punya pekerjaan yang mengharuskan berada di luar ruangan. Sunscreen dengan SPF 50 ini bisa menahan sinar UVB hingga 8 jam.
Dari ketiganya, American Academy of Dermatology (AAD) merekomendasikan untuk menggunakan sunscreen minimal SPF 30 atau yang lebih tinggi.
Sementara itu, SPF 15 hanya bisa menangkal sunburn dan nggak bisa memproteksi kulit dari penyakit berbahaya.
Baca Juga: Mau Glow Up tapi Nggak Ribet? Neira Luncurkan Skincare Anti Mager yang Formulanya Satset!
3. Pilih Sunscreen yang Waterproof
Pilih sunscreen yang waterproof ini karena kulit lo bisa aja keringetan setelah pakai sunscreen. Meski klaim ini nggak bisa benar-benar menahan air, namun bisa memperpanjang waktu proteksinya.Biasanya, sunscreen dengan klaim waterproof ini bisa bertahan sampai 40 - 80 menit kalau kita berenang atau keringetan.