Baca Juga: Dukung Kampus Merdeka, Traveloka Bikin 2 Program Pengembangan Talenta Digital bagi Mahasiswa
“Masih terus-terus perlu menyerap apa, sih, yang orang rasakan dari kemerdekaan itu?” undangan tanya Cholil Mahmud kepada semua.
"Jadi memang selain belajar dari buku, tapi juga melihat bagaimana masyarakat memaknai kemerdekaan, itu bisa mempengaruhi kita, saya terutama dalam memaknai kemerdekaan itu sendiri," katanya lagi.
Cholil juga bilang, masyarakat perlu terlibat aktif dalam menyuarakan pendapatnya, khususnya mempertanyakan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Pertanyaan mengenai makna kemerdekaan ini dituangkan dalam lagu Efek Rumah Kaca yang berjudul Merdeka.
Lagu yang rilis pada 12 Agustus 2016 lalu ini ditulis oleh Adrian Yunan.
Bagi Cholil, lagu Merdeka ini memberikan kritik terhadap diri sendiri sekaligus refleksi makna kemerdekaan.
“Itu lebih ke pertanyaan-pertanyaan makna kemerdekaan itu memang apa, sih? Kita sudah pada babak yang mana dalam kemerdekaan ini?”
Baca Juga: Setelah 12 Tahun, Grup Band Cokelat Akhirnya Reunian dan Bikin Project Bareng!
Lebih lanjut, pelantun ‘Seperti Rahim Ibu’ itu juga bilang bahwa peringatan kemerdekaan ini bukan sebatas seremonial saja, tetapi lebih jauh dari itu.
"Maksudnya kita ini sudah mendapatkan apa yang orang impi-impikan sebuah kemerdekaan atau tidak, yang bukan seremonial semata tetapi yang memang kita hidup bareng-bareng,” kata Cholil,” jelas Cholil.
Selain lagu Merdeka, refleksi kondisi Indonesia yang telah merdeka ini juga tertuang dalam lagu Menjadi Indonesia. Menurutnya, lagu tersebut juga merupakan autokritik tentang kondisi Indonesia saat ini. (*)