Follow Us

Berawal dari Buku Komik, Simak 5 Fakta Menarik tentang Serial Netflix The Sandman!

Arlingga Hari Nugroho - Selasa, 09 Agustus 2022 | 12:05
Biar nggak ketinggalan, simak 5 fakta menarik pilihan HAI tentang serial Netflix The Sandman.
Netflix

Biar nggak ketinggalan, simak 5 fakta menarik pilihan HAI tentang serial Netflix The Sandman.

HAI-ONLINE.COM – Film The Sandman baru-baru ini mulai ditayangkan di platform streaming Netflix pada tanggal 5 Agustus 2022 lalu.

Film ini hadir sebagai drama fantasi yang menceritakan kisah imajinatif tentang dunia mimpi.

Cerita ini ditulis oleh pengarang Neil Gaiman yang juga terlibat langsung mengembangkan adaptasi cerita menjadi film yang menarik.

Saat ini, film The Sandman mulai menayangkan season pertamanya dengan sepuluh episode yang menakjubkan.

Biar nggak ketinggalan, simak 5 fakta menarik pilihan HAI tentang serial Netflix The Sandman!

Baca Juga: Sekuel Film Knives Out, Berjudul Glass Onion: A Knives Out Mystery' Bakal Tayang Perdana Oktober 2022!

1. Awalnya adalah buku komik

Awalnya, The Sandman adalah buku komik yang ditulis oleh Neil Gaiman dan diterbitkan oleh DC Comics.

Buku ini diproduksi secara berkala oleh DC Comics sejak tahun 1989.

Buku The Sandman kemudian menjadi salah satu dari beberapa novel grafis yang pernah ada di daftar 'The New York Times Best Seller', bersama dengan buku Maus, Watchmen, dan The Dark Knight Returns.

Buku komik ini kemudian diangkat menjadi film series dengan adegan-adegan yang nggak kalah seru.

Seperti series Netflix lainnya, setiap episode bakal punya cerita menarik yang nggak boleh sampai kelewatan, guys.

Baca Juga: Rekomendasi 3 Film Baru yang Bakal Tayang di Netflix Bulan Agustus 2022!

2. 3000 halaman cerita dalam durasi 2 jam

Ada sedikit ambisi ketika tim produksi film The Sandman ingin meniru gaya penceritaan film Game of Thrones yang kompleks.

Mereka bahkan mencoba memasukkan begitu banyak cerita dalam durasi tayang hanya 2 jam.

“Tugas kami adalah mengambil 3000 halaman komik itu dan menggunakannya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang membuat [novel fantasi] Game of Thrones menjadi [film] Game of Thrones ,” kata Neil Gaiman dikutip dari NME.

“Kita punya bahannya, jadi ayo kita shoot. Naruh ini ke layar itu bener-bener tantangan, tapi ini adalah tantangan paling luar biasa yang dapat lo bayangin,” imbuhnya.

Baca Juga: Dalam Waktu 3 Bulan, Netflix Kehilangan Hampir 1 Juta Subscribers!

3. Aktor-aktor keren

Film ini akan menampilkan aktor Tom Sturridge yang memerankan tokoh utama cerita, Dreams atau Morpheus.

Serial ini juga dibintangi oleh Gwendoline Christie, Jenna Coleman, Charles Dance, Sanjeev Bhaskar, Asim Chaudhry, dan banyak lagi aktor hebat Inggris lainnya.

Bahkan aktor veteran mega-film Star Wars, Mark Hamill, ikut berperan menyumbangkan suaranya untuk karakter Merv Pumpkinhead.

Begitu juga bintang Vanesu Samunyai yang terkenal lewat aktingnya di series Stranger Things.

Baca Juga: Bosen dengan Tontonan Lama? Ini Rekomendasi 5 Film Baru yang Tersedia di Layanan Streaming!

4. Cerita seru tentang mimpi

Film ini punya cerita yang menegangkan tentang dunia mimpi dalam pikiran bawah sadar manusia.

Vivienne Acheampong yang berperan sebagai kepala pustakawan kerajaan The Dreaming dan menjadi tangan kanan Dream, mengatakan kalau mimpi sebenarnya adalah tentang suatu keinginan yang besar bagi seseorang yang muncul dalam pikiran bawah sadar.

“Ketika kita bermimpi, itu adalah pikiran bawah sadar kita. Nggak ada hambatan, itu keinginan terbesar kita, [juga] ketakutan terbesar kita,” ucap Vivienne.

"Itu membuat lo banyak bertanya, dan berpikir tentang diri lo dan kemanusiaan dan konsep bermimpi, dan bagaimana semua orang bermimpi," tambahnya.

Baca Juga: Gabung Dalam Satu Project, Putri Marino dan Dian Sastrowardoyo Bakal Berperan di Serial Netflix Gadis Kretek!

5. Artistik yang nyata

Karena sebagian besar alur cerita mengangkat kisah dunia mimpi, film ini punya adegan sinematik yang gokil abis, guys.

Meskipun mendapatkan bumbu artistik dari teknologi CGI, tapi The Sandman masih tetap menggunakan artistik yang benar-benar nyata untuk menampilkan visual imajinatif yang menakjubkan.

"Apa yang sangat penting adalah bahwa ini nggak cuma semacam green screen yang dihasilkan komputer di mana lo nggak benar-benar percaya apa pun," kata Tom Sturridge.

“Rasanya seperti berada di dalam mimpi, lo harus percaya. Jadi, mereka membangun segalanya dan lo bisa menyentuh dan merasakannya. Api itu bener-bener nyata seperti mau membakar wajahmu," tambahnya.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest