Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kasus Cacar Monyet Meningkat, Guru Besar UGM: Edukasi dan Kewaspadaan Harus Ditingkatkan!

Tanya Audriatika - Minggu, 31 Juli 2022 | 09:08
Ilustrasi cacar monyet
Dok. laman UGM

Ilustrasi cacar monyet

HAI-Online.com - Kasus cacar monyet meningkat, World Health Organization (WHO) tetapkan wabah cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan wabah cacar monyet saat ini menunjukkan situasi darurat kesehatan publik yang harus jadi perhatian internasional.

Merespons pernyataan tersebut, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Prof. Dr. drh. Wayan Tunas Artama, menyatakan banyak pihak perlu untuk meningkatkan edukasi dan kewaspadaan.

Cara-cara tersebut dinilai sebagai strategi utama menurunkan faktor risiko masyarakat terhadap kemungkinan terkena paparan virus.

“Mengingat wabah Monkeypox di Amerika Serikat pada tahun 2003 sempat diberlakukan kebijakan pembatasan perdagangan dan transportasi hewan," kata Wayan di Kampus UGM, Jumat (29/7), dikutip dari laman UGM.

Berkaca dari wabah di AS tersebut, menurut Wayan, menjadikan semua perlu untuk dipertimbangkan dan diperketat, terutama di daerah endemik dan negara-negara dengan wabah tersebut.

Baca Juga: Demam Tinggi dan Sakit Kepala, Kenali 2 Gejala Penyakit Cacar Monyet!

Hewan yang mungkin telah kontak dengan hewan terinfeksi harus dikarantina serta ditangani sesuai standar pencegahan dan diobservasi gejala cacar monyet selama 30 hari.

“Karena penyakit cacar monyet atau Monkeypox ini adalah penyakit zoonotik dan mewabah di Inggris awal bulan Mei silam," katanya.

Berbicara penularan bisa dari hewan ke manusia dan terjadi di saat menangkap, memproses, dan mengonsumsi daging satwa liar.

Bisa juga melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi dari hewan terinfeksi seperti mamalia kecil, termasuk rodensia (tikus, tupai) dan primata non-manusia (monyet, kera).

Menurutnya, penularan secara kontak langsung ini dapat terjadi antar hewan.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x