Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Murid SMK Ini Berani Kritik Makna Kedisiplinan di Sekolahnya!

Tim Redaksi - Senin, 11 Juli 2022 | 16:38
Rafi Azzamy, murid SMK yang berani kritik kedisiplinan yang terjadi di sekolah.
twitter/rafilsafat

Rafi Azzamy, murid SMK yang berani kritik kedisiplinan yang terjadi di sekolah.

HAI-Online.com-Nggak suka dengan aturan sekolah? Hal ini juga yang dirasakan oleh Rafi Azzamy,seorang murid SMK, sob! Nama Rafi Azzamy mulai mencuat di Twitter setelah berani mengkritik kedisiplinan yang terjadi di sekolah.

Kritikan inidiungkapkan Rafi melalui sebuah sesi wawancara yang diunggah menjadi video viral di Twitter melalui akun @omongomongcom.

"Jujur Bu Okky, saya itu nggak suka di sekolah itu bangun pagi, bersiap-siap menggunakan seragam dan segala macam, itu untuk apa sebenernya kan?" ucap Rafi kepada pengarang Okky Madasari.

Video viral tersebut merupakan respon dari tulisan yang pernah dibuat oleh Rafi pada bulan Mei 2022 lalu tentang kedisiplinan yang terjadi di sekolah.

Baca Juga: Viral di Twitter, Ini Video Rafi Azzamy Anak SMK Kritik Soal Kedisiplinan di Sekolah!

Dalam sebuah tulisan yang diunggah di Omong-omong.com, Rafi menceritakan kegelisahannya tentang aturandi sekolah yang menurutnya nggak punya kebebasan.

"Alih-alih memberi ruang untuk berkembang dan mengaktualisasikan diri, sekolah justru seperti menjadikan murid layaknya benda-benda yang tak memiliki kebebasan," tulis Rafidalam tulisan berjudul 'Sekolah dan Ilusi Kedisiplinan'.

Menurutnya, kedisiplinan nggak bener-bener dimaknai sebagai sebuah 'kedisiplinan', sob. Bagi Rafi, kedisiplinan yang terjadi di sekolah menjadi semacam kedisiplinan yang menghantui alam bawah sadar para murid.

"Kedisiplinan menjadi semacam kejaran yang menghantui alam sadar murid, menjadi tuntutan transenden di dalam pikirannya," tambahnya.

Baca Juga: Beasiswa LPDP 2022 Tahap 2 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Mendaftarnya!

Nah, hasrat disiplin seperti inilah yang akhirnya dilakukan para murid. Rafi bilang kalau disiplin semacam ini bukan karena memang ingin disiplin tapi kadang hanya untuk mencari perhatian (caper) ke guru ataupun takutkarena hukuman.

"Sebaik apa pun seorang murid, tetapi ia tidak menuruti perkataan sekolah, maka anak itu akan dianggap sebagai murid yang tidak disiplin," ungkap Rafi dalam tulisan.

"Maka, sekolah harus mendisiplinkan mereka, entah itu dalam bentuk ancaman, hukuman, atau tindakan lainnya," imbuhnya.

Meskipun banyak mengkritik soal kedisiplinan di sekolah, bagi Rafi sendiri dirinya sama sekali nggak menolak tentang suatu kedisiplinanan.

"Sebelum melangkah lebih jauh, perludigarisbawahi bahwa saya tidak menolak kedisiplinan, tapi sayamenolak makna kedisiplinandarisekolah," tulisnya. (*)

(Arlingga Hari Nugroho)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x