Follow Us

Mau Masuk ke Musim Kemarau, Dokter Undip Bagikan Tanda dan Gejala Heat Stroke!

Tanya Audriatika - Rabu, 22 Juni 2022 | 14:05
Ilustrasi cuaca panas, heat stroke
Shutterstock

Ilustrasi cuaca panas, heat stroke

HAI-Online.com - Peningkatan suhu di Indonesia beberapa hari terakhir ini terjadi karena sedang menuju fase musim kemarau.

Cuaca yang tinggi ini bisa bikin gerah dan berpotensi membawa risiko bagi kesehatan, salah satunya risiko heat stroke.

Heat stroke adalah gangguan kesehatan yang disebabkan udara panas, biasanya ini terjadi akibat tubuh nggak mampu menyesuaikan dengan udara panas.

Ini biasanya terjadi saat seseorang menerima paparan suhu panas dari lingkungan sekitar di luar batas toleransi tubuhnya, seperti ketika cuaca lagi terik banget.

Selain itu, olahraga atau aktivitas fisik yang berlebih juga bisa memicu munculnya kondisi tersebut.

Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Nasional Diponegoro Universitas Diponegoro, dr. Santoso, M.Si.Med., Sp.N., menjelaskan, heat stroke ini bisa mengganggu fungsi dari susunan saraf pusat.

“Heat stroke adalah suatu serangan atau gangguan dari fungsi saraf sentral yaitu otak yang disebabkan akibat peningkatan suhu di lingkungannya, bisa terlalu panas atau juga aktivitas yang berlebih di lingkungannya,” jelas dr. Santoso, dilansir dari laman Undip.

Baca Juga: Bahaya Olahraga Lari Pakai Jaket, Ternyata Bisa Bikin Orang Terkena Heat Stroke

Gejala heat stroke ini bervariasi, mulai dari yang ringan seperti nyeri kepala sampai peningkatan suhu tubuh.

Adapun suhu normal tubuh yakni 37,5 derajat celcius, jika terkena heat stroke, bisa mencapai 40 derajat celcius, serta diiringi pusing, nyeri kepala, sampai komplikasi lainnya.

Kalau sedang sampai berat, bisa sampai penurunan kesadaran dan nggak menutup kemungkinan bisa mengundang kematian.

  1. Santoso juga menyampaikan, ada dua jenis heat stroke.
  2. Heat Stroke Klasik, ini biasa terjadi pada orang-orang yang punya kekebalan tubuh yang kurang, usia lanjut, atau bayi-bayi.
  3. Exertional Heat Stroke, ini akibat aktifitas yang berlebih disaat atau di lingkungan yang suhunya tinggi, sehingga mengganggu fungsi otak untuk penyesuaian suhu tubuhnya.
Dokter Undip ini juga berpesan, harus bijak dalam memilih aktivitas, jika sudah dirasa pusing, istirahat sebentar dan konsumsi air.

“Saat kita beraktifitas dan kita lupa minum dapat mempengaruhi munculnya heat stroke. Supaya kita bisa aman dari cuaca panas selain menggunakan topi saat di luar, harus cukup minum, dan memakai pakaian yang tidak tebal,” pungkasnya. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest