HAI-Online.com - Yogyakarta kaya akan sumber daya alam, salah satunya ialah tanaman singkong. Sebagian besar masyarakat lebih sering memanfaatkan bagian umbinya, sedangkan bagian kulit kerap dibuang.
Padahal, setiap per 100 gram kulit singkong sendiri mengandung gizi berupa kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat dan air. Persentase kulit singkong kurang lebih sebesar 20 persen dari umbi singkong.
Guna memanfaatkan kulit singkong yang bergizi namun sering dilupakan, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memanfaatkan kuliner mie satu ini dengan membuat mie dari kulit singkong.
Mereka adalah Widakdo dari prodi biologi, Rahayu Iswanti prodi kimia, Vina Marfu’ah prodi pendidikan sosiologi, Wahyu Karunia Putra prodi pendidikan teknik mesin dan Silviani Dian Aisya prodi akuntansi yang tergabung dalam Family of Mahadiksi UNY (Fomuny).
Mereka bikin mie dari kulit singkong dengan varian mie rebus dan mie goreng. Hal ini sesuai dengan target market kelompok Fomuny yang mendapat dana Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Menurut Widakdo, mie dari singkong yang ia dan timnya buat diberi nama Miesi.
Baca Juga: Gilang, Mahasiswa UNY Ini Berhasil Raih Medali Emas di Sea Games Vietnam Cabor Voli
“Mie singkong ini bakal kami olah jadi beberapa varian seperti mie goreng atau mie rebus dengan rasa pedas,” katanya dalam keterangan tertulis, yang dilansir lewat Kompas.com, Sabtu (11/6/2022).
Harapannya, Miesi jadi pioner mie pedas sehat pertama di Indonesia yang berasal dari olahan kulit singkong sekaligus berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan berwawasan bio bisnis.
Rahayu menambahkan, mie ini dibuat dari olahan kulit singkong buat mengurangi limbahnya.
“Awalnya kulit singkong kami olah dulu menjadi tepung, baru kami bikin jadi mie.” terang Rahayu.
Tepung singkong juga biasa disebut tepung mocaf, serta punya nilai karbohidrat cukup tinggi. Ini cocok buat penderita autis yang alergi terhadap gluten, karena tepung ini nggak mengandung gluten.