HAI-Online.com— Film Keluarga Cemara 2 baru saja ikut dalam world premiere di Bali International Film Festival (Balinale) 2022.
Usai diputar untuk pertama kalinya, penonton memberikan tepuk tangan yang meriah dari karya sutradara Ismail Basbeth itu pada Kamis (9/6/2022) kemarin malam di Beachwalk Bali XXI.
Nggak cuma tepuk tangan meriah, terlihat pula rasa kagum dan senyum puas yang nampak di wajah para penontonnya.
Menceritakan tentang permasalahan sehari-hari yang begitu dekat dengan anggota keluarga, nampaknya menjadi kekuatan besar dari film yang kembali diproduseri oleh Anggia Kharisma ini.
Dengan lihai produksi film drama keluarga ini telah berhasil memainkan perasaan para penonton.
Terbukti, beberapa dari mereka yang hadir, sempat menitikkan air mata ketika menyaksikan film yang diperankan Ringgi Agus Rahman dan Nirina Zubir itu.
“Dari awal pembuatan filmnya, memang saya dan tim ingin membuat film yang dapat menampilkan keluarga yang utuh. Sehingga teman-teman yang menonton, akan merasa relate dan tersentuh dengan filmnya.
"Konflik dan problem diperlihatkan pun, saya yakin juga sering dialami oleh keluarga di Indonesia. Sehingga semua pesan-pesan penting yang ingin kami sampaikan di film Keluarga Cemara 2 ini, harapannya bisa kita nikmati tanpa merasa digurui," tutur Anggia Kharisma, selaku Produser Keluarga Cemara.
Nggak cuma penonton awam, film Keluarga Cemara 2 juga disaksikan oleh para filmmaker dan pegiat film di acara Balinale tersebut. Mereka pun berbaik hati membagikan kesan menonton mereka. Di antaranya adalah Fajar Nugros, seorang sutradara dan penulis Indonesia.
“Sebagai anak kedua, saya merasa relate dan merasa bahwa film Keluarga Cemara 2 sangat hangat. Filmnya dengan cerdas mengangkat kisah tentang pencarian keluarga yang hilang. Kalo diminta untuk memberikan satu kata untuk Keluarga Cemaa 2, saya bisa bilang bahwa film ini adalah neon, ia menghangatkan dan menerangkan," kesan Fajar Nugros.
“Kita akan dibuat mengingat-ingat lagi, apakah ada janji yang terlupa, serta komitmen yang terlewat. Hidup memang soal menepati janji dan komitmen, dalam perjalanan menepatinya kita berhenti sejenak karena hujan, berlindung dalam mobil bekas dan lagu pun berhenti adalah editing yang cerdas!," tambah prmbuat film Hil Mustahal dan Balara Si Roy itu.
Adapula komentar dari Shandy Gasella, seorang penulis dan pengulas film yang bilang film Keluarga Cemara 2 itu sebuah lanjutan yang manis dari film pertamanya.
"Sang penulis, Irfan Ramli dan Ismail Basbeth sebagai sutradara berhasil memberikan suguhan yang beda dari film pertamanya," ujar Shandy singkat. (*)