HAI-ONLINE.COM - Pada Sabtu (4 Juni) ini, dilakukan konferensi pers oleh beberapa korban dugaan penipuan investasi beras Bulog oleh Buluk eks-Superglad.
Konferensi pers dilakukan di basecamp Catatan Si Buluk di Jakarta Selatan, dihadiri oleh Besly Irawan Sinaga, Yosy, Evan, Dimas dan Glen, yang beberapa bulan lalu melakukan investasi pengadaan beras Bulog Cirebon.
Setelah melakukan investasi tersebut, ternyata profit atau keuntungan yang dijanjikan oleh Buluk nggak memberikan hasil.
Berdasarkan bukti-bukti transaksi yang dimiliki oleh para korban, Besly memaparkan kalo sejauh ini Besly dan Yosy sudah melporkan ke Polda Metro Jaya pada tanggal 23 Mei 2022, dengan perkara penipuan atau penggelapan yang terdapat ada pasal 378 dan 372 KUHP, tapi belum mendapat pangilan untuk BAP.
Sedangkan Evan juga sudah melakukan pelaporan ke Polsek Duren Sawit mengenai kasus tersebut.
Besly menjelaskan kronologi awal atas keikutsertaannya ke dalam investasi tersebut dengan Buluk, "Buluk waktu itu ngasih tau gue kalo abangnya kerja di Bulog Cirebon, di situ ada project yang mau dijalanin dengan profit sebesar 16% per dua minggu. Di tanggal 16 Januari gue langsung invest senilai Rp1,55M. Sampai sakhirnya di bulan Februari dia minta tambahan, dan ngasih screenshot chat dari abangnya yang bilang kalo ada project baru dengan nilai sebesar 200 Juta sama terakhir di Maret tambahan lagi 225 Juta," jelas Besly tentang transaksinya dengan Buluk saat itu.
Baca Juga: Track Record Kurang Bagus, Ini Alasan Ali 'Speak Up' Percaya Buluk, Eh Ujungnya Nipu Lagi!
Total kerugian yang dialami Besly mencapai 1,480M, dengan alih-alih mendapatkan hasil dari investasi di tanggal 13 Mei seperti janjinya Buluk, malah eks-Superglad itu menghilang tanpa jejak tepat di hari itu juga.
Para korban investasi bodong oleh Buluk ini mengakui sebelumnya nggak mengenal satu sama lain, namun menghilangnya Buluk inilah yang membuat mereka akhirnya saling kenal satu sama lain, hingga mengetahui track record Buluk secara jelas yang sebelumya nggak mereka ketahui.