Follow Us

Lagu Padi 'Kasih Tak Sampai' Jadi Spesial Karena Ada Harpa, Piyu: Gue Terinspirasi Lagu Queen

Reinaldy Royani - Sabtu, 04 Juni 2022 | 11:28
Piyu Padi dan Maya Hasan yang memainkan harpa di 'Kasih Tak Sampai'
Youtube Official Piyu Channel

Piyu Padi dan Maya Hasan yang memainkan harpa di 'Kasih Tak Sampai'

HAI-ONLINE.COM – Setuju nggak sob kalau lagu ‘Kasih Tak Sampai’ milik Padi adalah salah satu karya ikonik dari band tersebut?

Buktinya, lagu ini turut mendongkrak penjualan album ‘Sesuatu yang Tertunda’ di tahun 2001 yang laku jutaan kopi!

Bukan cuma suara Fadly, aransemen, dan liriknya aja. Lagu ini punya sentuhan harpa yang seakan menyempurnakan karya tersebut.

Dalam channel YouTube Official Piyu Channel, gitaris sekaligus songwriter utama Padi, Piyu kembali bertemu dengan Maya Hasan yang merupakan musisi yang memainkan Harpa di ‘Kasih Tak Sampai’.

“Kita bisa bilang itu jadi fenomena juga, karena mungkin baru pertama kali lagu pop ada harpanya pada saat itu tahun 2001,”

Baca Juga: Ari Lasso: Piyu Ini Salah Satu Orang Ter-Konsisten yang Mendoakan Gue!

Gitaris bernama asli Satrio Yudi Wahono ini pun mengungkapkan alasan mengapa ia ingin memasukkan harpa ke dalam aransemen ‘Kasih Tak Sampai

“Singkat cerita, dengan adanya lagu ‘Kasih Tak Sampai’ ini yang udah ada awalnya aku mau model kayak piano atau akustik, terus aku pengen ada something yang beda,” kenang Piyu.

Ia lalu memutuskan untuk menambahkan elemen harpa yang terinspirasi dari salah satu lagu Queen dan kebetulan membaca artikel tentang Maya Hasan yang baru saja lulus dari Amerika setelah sekolah Harp Performance.

“Aku juga terpengaruh sama lagunya Queen juga, ‘Love of My Life’, itu kan ada arpeggio harpanya, aku lihat artikelnya Maya Hasan, terus coba untuk cari kontak kamu,”ujar Piyu kepada Maya.

Setelah Padi dan Maya sepakat untuk berkolaborasi, mereka akhirnya merekam lagu ini di studio di bilangan Lebak Bulus.

Maya mengaku gugup karena ini merupakan pengalaman pertamanya untuk mengisi harpa di sebuah album terlebih untuk Padi yang saat itu namanya sudah besar di Indonesia.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest