“Semoga segera diketemukan dengan keadaan selamat tidak kurang suatu apapun. Aamiin Aamiin Aamiin,”tulis“Semoga cepet ketemu putra kang emil amiinn,”tulis akun lain seperti HAI kutip dari Kompas.com, Minggu (29/5/2022).
Komentar yang membanjiri Google Maps itu kebanyakan berisi kata-kata mendoakan, ada juga warganet yang mereview negatif dan memberi bintang satu untuk lokasi tersebut padahal belum tentu pernah ke tempat yang dilabelinya itu. Unggahan mereka bisa dilihatdi sini.
"Tidak recommendet ya manteman karna sudah mencelakai orang Indonesia," tulis salah satu akun ngasal.
"Semoga dukun di swiss bisa ikut membantu dalam pencaharian," tulis akun lainnya sembari memberi bintang satu.
"Sungainya cantik dan bersih tapi sayangnya ada penunggunya lagi minta tumbal," tulis seorang pengguna lain.
Sejumlah netizenlain bahkan memberikan komentar sembari justru mengunggah gambar sungai di Indonesia serta memberikan ulasan yang di luar konteks.
Hal sembarangan ini tentu menimbulkan persoalan, karena ulasan di Google Maps ini menjadi penting agar orang dapat mengenali suatu lokasi.
Lantas, apa fungsi dari review Google Maps?
Dikutip dari laman resmiGoogle, Review Google Maps digunakan untukmenulis ulasan untuk tempat yang telah dikunjungi.
Selain itu, pengguna juga bisa memberikan informasi atau memposting pembaruan foto dari suatu tempat, seperti apakah tempat tersebut tenang, romantis atau tengah dalam renovasi.
Adapun ulasan dalam Google Maps bersifat publik dan pengulas tidak bisa menambahkan ulasan anonym.
Review Google Maps diharapkan akan membantu seseorang untuk berbagi pengalaman, membantu orang lain memilih atau membuat keputusan yang lebih baik terkait suatu tempat.
Meski demikian, untuk memberikan ulasan dan peringkat terdapat kebijakan tersendiri dari Google.
Adapun ketentuan untuk review Google Maps, yakni kontribusi ke Google Maps harus secara akurat mewakili lokasi yang dimaksud.
Selain itu, kontribusi yang diberikan tidak mendistorsi kebenaran.
Google menyebut akan menghapus konten termasuk ulasan, foto, atau video yang tak terkait dengan lokasi.
Selain itu jika konten tak akurat atau dikaitkan dengan daftar yang salah maka Google bisa menolak kontribusi tersebut.
Adapun ulasan bisa diproses otomatis untuk mendeteksi adanya konten yang tak pantas termasuk konten palsu dan spam.
Selain itu, Google juga memberikan ketentuan terkait kualitas informasi.
Di mana review di Google Maps diharapkan hanya berisi postingan konten yang didasarkan pada pengalaman pengguna. Bukan tujuang ngespam ya, Genk. (*)