HAI-Online.com - Melansir laman HelloSehat, penelitian menemukan kalau 7,8% orang di dunia ini tergolong dalam kategori pecandu kerja atau workaholic.
Orang dengan sebutan ini lebih banyak menghabiskan waktunya di tempat kerja atau bisa dikatakan melebihi jam normal.
Adapun ciri-ciri workaholic, seperti berikut:
- Pekerjaan jadi prioritasnya
Ciri-ciri workaholic adalah ia selalu mengutamakan pekerjaan. Seorang workaholic bakalan kerja tanpa kenal waktu dan tempat.Jadi, dimanapun dan kapanpun itu, mereka bakal menyempatkan waktu untuk bekerja. Nggak peduli mau akhir pekan atau tanggal merah, mereka akan selalu kerja.
- Kerjanya serius banget
Selain itu, saat bekerja, seorang workaholic nggak mau diganggu. Ia akan fokus biar pekerjaannya segera tuntas. Dengan begitu, apa yang ia kerjakan memberikan hasil yang maksimal.- Orangnya ambisius banget
Seorang workaholic adalah pekerja yang sangat ambisius mencapai target. jika target nggak tercapai, ia akan merasa stress. Ia akan rela melakukan apa aja demi tujuannya tercapai.Baca Juga: Bocah Silver Viral, Kepergok Beli Mi Instan untuk Ibunya, Netizen Auto Nyesek
- Stress kalo nggak bisa kerja
Karena dorongan yang besar untuk bekerja, seorang workaholic bakal ngerasa stress kalau nggak bisa bekerja. Bahkan, ia akan mencari cara atau hal lain yang bisa ia kerjakan.- Menjadikan pekerjaan sebagai pelarian
Ciri-ciri workaholic lainnya yakni ia menjadikan pekerjaan sebagai pelariannya. Seorang workaholic biasanya akan bekerja untuk mengurangi rasa bersalah, cemas, atau bahkan depresi. Ia bekerja untuk mengalihkan diri dari semua masalah yang sedang dihadapi.- Nggak punya waktu buat kehidupan pribadinya
Karena kerja terus menerus, seorang workaholic nggak punya waktu buat kehidupan pribadinya. Semua waktunya ia pakai buat kerja.Ia lebih mementingkan bekerja daripada kumpul sama keluarga, teman, atau menjalankan hobinya.
- Nggak menyadari kondisi ini
Nah, ciri-ciri workaholic yang terakhir ini adalah seorang workaholic itu nggak sadar kondisi ini dan ada dampak negatif buat dirinya. Mereka nggak mau disebut gila kerja, mereka ngerasa apa yang mereka lakukan adalah kerja keras. (*)