Ini dilakukannya karena Jerome tidak ingin membuat konten yang sama dengan sebelum-sebelumnya.
"Tapi tetep aku berusaha sisipin edukasi bahasa Jepang. Ada yang mulai nanya 'yah kontennya vlog doang nih? Mana konten belajar bahasa Jepang?,"tulis Jerome.
"Aku mulai bikin konten matematika. Awalnya aku ngerjain soal doang, terus penonton bosen, aku ganti formatnya ke battle,"lanjutnya lagi.
Nggak mau kontennya membosankan, Jerome memutar otak untuk membuat konten lain tapi tetap memasukkan unsur edukasi di dalamnya.
Jerome kemudian membuat konten memesan makanan, traveling, tes matematika untukYouTuber, dan semuanya tetap disisipi unsur edukasi.
Menurutnya bentuk edukasi sangat luas, bisa soal mengenalkan kosakata baru, budaya baru, restoran di Jepang, atau sekedar informasi ringan.
"Aku berusaha buat selalu masukin value, informasi baru, dll. Kalau cuma lihat dari thumbnail dan sebagian isi vlog ya mungkin kelihatan cuma 'seru-seruan',"tulisnya.
Meskipun telah berusaha memberikan konten-konten yang menarik dan tidak membosankan, Jerome sadar bahwa dirinya tidak bisa selalu memenuhi harapan semua orang.
Baca Juga: Twit Bertanya Soal Atlet Balapan Motor, Jerome Polin Ditegur Sean Gelael
Akan selalu ada kekurangan dari dirinya di mata orang lain.
"Aku enggak bisa memenuhi ekspektasi semua orang, kalau ada dari kalian yang merasa konten-kontenku yang sekarang kurang edukatif lagi kayak dulu, maaf ya,"tulis Jerome.
"Aku enggak bisa bikin konten yang sama 2x. Tapi aku akan selalu berusaha menaruh value di setiap video yang aku buat, dan berusaha bikin konten edukasi seru yang bisa dinikmati banyak orang,"sambungnya.