Tenaga yang dihasilkan juga sudah memadai. Ia yakin pesawat ini dapat segera diterbangkan.
"Saya kira yang perlu dilengkapi adalah panel-panel kokpit, seperti penunjuk putaran mesin, penunjuk kecepatan, dan lain-lain," ujarnya dikutip dari laman Unhas.
"Jika peralatan tersebut telah terpasang, maka ijin untuk uji terbang dapat segera diajukan," lanjutnya.
Di sisi lain, Ketua Tim PPH FT Unhas, Prof. Nasaruddin Salam menjelaskan kalau saat ini perangkat instrumen yang dimaksud akan segera tiba. Selama ini pihaknya fokus pada aspek aerodinamika dari pesawat, untuk memastikan keseimbangan dan keseimbangan terbang.
"Secara umum, kondisi pesawat ini telah mencapai lebih 90 persen. Kami memperhatikan betul aspek aerodinamikanya, sebab aspek terpenting dari pesawat itu bukan hanya bisa terbang, tapi juga bisa mendarat kembali dengan sempurna dan aman," jelas Prof. Nasaruddin.
Menurut laporan dari Tim PPH FT Unhas, ini adalah satu-satunya pesawat yang berhasil mencapai tahap Uji Taxi dari seluruh kampus di Indonesia.
"Ada beberapa kampus yang juga mengembangkan pesawat, namun belum ada yang sampai pengujian langsung," pungkasnya. (*)