Follow Us

Mengapa Remaja Perlu Memiliki Kemampuan Design Thinking Supaya Selamat di Masa Depan?

Dok Grid - Kamis, 19 Oktober 2023 | 14:52
Praktisi komunikasi Roro Ajeng Sekar Arum dalam pelatihan Leadership Development Beswan Djarum 2021/2022
Djarum Foundation

Praktisi komunikasi Roro Ajeng Sekar Arum dalam pelatihan Leadership Development Beswan Djarum 2021/2022

Baca Juga: Mahasiswi Juara Writing Competition Beswan Djarum Ingin Mengurangi Limbah Plastik dan Limbah Medis

Kalo suatu opsi dianggap nggak sesuai dengan permasalahan dan visi yang dimilikinya, orang tersebut akan berusaha mencari inspirasi demi memunculkan ide dan gagasan baru yang lebih tepat.

“Dengan berpikir kreatif berarti kita berusaha melatih diri kita untuk menemukan ide dan gagasan baru serta mengurai ‘overthinking’ akan suatu permasalahan. Jika kita sudah terbiasa melakukan hal tersebut, lambat laun kita juga akan terbiasa untuk menyelesaikan masalah dengan cara efektif dan efisien. Hal ini yang kelak akan membuat generasi muda Indonesia jadi tangguh dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, karena selalu memiliki solusi atas permasalahan yang ada,” jelas Roro yang juga merupakan Alumni Beswan Djarum angkatan 2011/2012 ini.

Ia melanjutkan, panduan berpikir kritis, kreatif dan solutif inilah yang disebut sebagai design thinking.

Dengan mengadopsi metode tersebut, generasi muda diarahkan untuk dapat menyampaikan ide dan gagasan terhadap permasalahan yang ada secara efektif berdasarkan bukti data yang akurat.

Data yang akurat ini tentunya diperoleh dari proses berpikir dan analisis matang.

Proses design thinking

Proses design thinking diawali dengan mengasah kepekaan kita guna mengidentifikasi permasalahan yang ada di lingkungan sekitar.

Setelah itu dilanjutkan dengan menganalisis latar belakang, dampak, data hasil observasi, hingga sudut pandang yang beragam.

Kemudian dilanjutkan dengan mencari inspirasi guna menemukan ide dan gagasan untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Di tahapan inilah, seseorang dituntut untuk berpikir kreatif secara liar dan inovatif agar solusi yang dihasilkan lebih tepat sasaran.

“Setelah menemukan ide dan gagasan yang dirasa tepat, tahapan selanjutnya adalah menyusun prototype atau model rancangan yang akan kita lakukan. Pada tahap ini, kita diajak bereksperimen dan uji coba pemikiran, sebelum akhirnya hasil design thinking dikomunikasikan. Namun proses design thinking nggak berhenti sampai di situ, kita masih harus melakukan evaluasi terhadap gagasan tersebut agar sesuai dengan tujuan akhir kita,” tutup Roro.

Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Lounardus Saptopranolo mengatakan materi Design Thinking in Written Communication ini diberikan kepada para Beswan Djarum dengan tujuan agar generasi muda lebih berhati-hati mengolah informasi yang diperolehnya.

Melalui materi ini, Beswan Djarum juga diharapkan mampu melahirkan solusi atas permasalahan yang ada saat ini dan masa mendatang dan menuangkan gagasan tersebut agar dapat dipahami oleh khalayak.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest