HAI-ONLINE.COM - Canggihnya teknologi bikin segala hal jadi mudah. Mau belajar sesuatu, tinggal ngetik aja.
Sayangnya, kalo nggak digunakan dengan bijak, teknologi ini bisa jadi bahaya juga buat kita.
Contohnya: derasnya informasi yang seringkali dinodai dengan beragam hoaks.
Jadi, kita perlu juga kemampuan berpikir kritis, kreatif, solutif dalam menyaring informasi plus menjawab permasalahan yang ada.
Karena kita bukan cuma menghadapi hoaks, tapi juga beragam informasi kurang sehat, seperti konten bernuansa ‘flexing’ atau dapat dipahami sebagai pamer harta dan gaya hidup mewah di media sosial.
“Di era industri 4.0 ini, seseorang dapat dengan mudah bercerita melalui media sosial atau platform lainnya," papar praktisi komunikasi Roro Ajeng Sekar Arum dalam pelatihan Leadership Development Beswan Djarum 2021/2022 yang diikuti oleh lebih dari 520 mahasiswa penerima program Djarum Beasiswa Plus (Beswan Djarum) Angkatan 2021/2022 dari 90 universitas di Indonesia.
"Banyak influencer yang tertangkap berbohong saat melakukan ‘flexing.’ Bayangkan bila kita nggak berpikir kritis, kita pasti termakan oleh kebohongan tersebut. Untuk itu, kita harus lebih berhati-hati dan harus selalu kritis dalam menganggapi informasi yang sampai kepada kita,” ujar wanita yang berprofesi sebagai Digital Strategist dan Content Writer ini.
Pentingnya berpikir kritis
Dalam materi bertajuk Design Thinking in Written Communication tersebut, Roro mengatakan kemampuan berpikir kritis, kreatif serta mampu menghasilkan solusi merupakan bagian dari metode design thinking yang dapat diterapkan oleh generasi muda dalam permasalahan di berbagai bidang.Menurut Roro, dengan kemampuan berpikir kritis, seseorang akan berpikir secara perlahan dan melihat suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang.
Kita akan mempertimbangkan data dan fakta sebelum mengambil keputusan.
Dengan demikian, keputusan yang diambil akan lebih sesuai dengan permasalahan yang ada karena dipikirkan secara matang dan hasilnya pun nggak bias.
Selain berpikir secara kritis, para generasi muda juga diharapkan mampu berpikir secara kreatif dalam menghadapi suatu permasalahan. Dengan berpikir kreatif, seseorang mampu melihat berbagai opsi penyelesaian atas berbagai permasalahan yang ada.